Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudeg Permata di Yogyakarta, Kuliner Malam Legendaris Sejak 1961

Kompas.com - 01/11/2021, 21:06 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Gudeg merupakan salah satu makanan khas Yogyakarta. Ada banyak gudeg enak di Yogyakarta yang bisa dicoba. Salah satunya yaitu Gudeg Permata. 

Gudeg Permata menyajikan gudeg basah dengan beragam lauk pilihan. Ada ayam bagian sayap, paha, dan dada serta telur maupun tahu. 

Warung gudeg ini tak pernah sepi pengunjung. Rata-rata pelanggannya yakni wisatawan. Meski begitu banyak pula warga lokal yang sering ke Gudeg Permata. 

Baca juga:

Sudah ada sejak 1961

Saat ditemui Kompas.com, Sri Sunarti, pemilik Gudeg Pertama mengatakan bahwa warung gudegnya sudah ada sejak tahun 1961. Kala itu, Gudeg Pertama dikelola oleh ibunya, Samiyem Pujo Sukarno yang akrab disapa Bu Bujo. 

"Dulu yang awal jualan almarhum ibu, sekitar tahun 1961 itu wong saya masih usia tiga tahun kok itu," ujar Sunarti. 

Ilustrasi antrian di Gudeg Permata. KOMPAS.com/ Lea Lyliana Ilustrasi antrian di Gudeg Permata.

Sebelumnya, lokasi Gudeg Pertama tidak ditempat sekarang (belakang bekas Bioskop Permata) tapi di Jalan Sultan Agung. Lambat laun, lokasinya bergeser hingga akhirnya berada di tempat sekarang. 

"Dulu di Jalan Sultan Agung di sebelah gedung bioskop tapi agak timur, terus geser-geser ke barat, tapi saya enggak ingat tahun berapa. Terus di parkiran sepeda di sini, itu saya sudah agak besar. Sekitar tahun 1978-1979 pindah ke sini, dekat pintu masuk itu, sampai ibu wafat tahun 2001," jelas Sunarti. 

Baca juga:

Setelah Bu Pujo wafat sekitar tahun 2001, Gudeg Pertama diteruskan oleh adik Sunarti. Namun hanya sekitar 3,5 tahun. Pasalnya adik Sunarti juga memiliki warung gudeg sendiri, Gudeg Sagan.

Sementara itu, Sunarti mulai mengelola Gudeg Permata sekitar tahun 2005, sebelum musibah gempa Bantul. 

"Tahun 2001 terus diganti sama adik saya, sekitar tiga tahun setengah. Tapi adik saya kan sudah buka di Sagan, karena sudah berjalan lancar terus ini suruh megang saya sampai sekarang. Saya megangannya sebelum gempa Bantul itu. Sekarang sudah generasi keduanya," tambahnya.

Perkembangan Gudeg Permata

Walau kini Gudeg Permata terkenal ramai, tapi Sunarti menyebut bahwa dulu pun warung gudegnya juga sepi. Menurut penuturan Sunarti, Gudeg Permata mulai ramai setelah pindah di tempat sekarang, ketika masih dikelola oleh Bu Pujo.

"Yo dulu enggak langsung ramai. Istilahnya kita cari pasaran itu prihatin dulu. Pokoknya mulai ramai itu pas sudah di sini ini, pas masih dipegang ibu itu sudah ramai," kata Sunarti.

Ilustrasi pelayan di Gudeg Permata sedang menyiapkan pesanan.KOMPAS.com/ Lea Lyliana Ilustrasi pelayan di Gudeg Permata sedang menyiapkan pesanan.

Biasanya, Gudeg Permata akan makin ramai saat bulan Ramadan. Pasalnya banyak orang yang mencari menu sahur. 

"Kalau puasanya itu mesti ramai soalnya banyak yang cari sahur to. Sekarang ya gitu, sampai sekarang," terangnya.

Baca juga:

Sunarti juga menjelaskan bahwa nama Gudeg Pertama sebetulnya ialah pemberian dari pelanggannya. Pasalnya, lokasi warung gudegnya berada di Bioskop Permata. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com