KOMPAS.com - Beraneka ragam dessert dan snack disajikan saat perayaan tahun baru Imlek. Rata-rata camilan yang dihidangkan rasanya manis.
Dalam budaya Tionghoa, camilan manis merupakan lambang kehidupan yang manis. Tak sedikit pula yang percaya bahwa dessert tertentu merupakan simbol keberuntungan dan rezeki yang lancar.
Baca juga: 15 Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya, Ada Kue Keranjang dan Mie Panjang Umur
Umumnya, camilan ini disajikan sebagai makanan penutup saat makan malam, serta dihidangkan ketika ada tamu yang datang.
Waktu penyajiannya mulai dari hari raya Imlek tiba hingga perayaan hari ke-15 atau saat Cap Go Meh. Berikut ragam dessert yang kerap disajikan saat tahun baru Imlek.
Baca juga: 9 Makanan Khas Imlek yang Membuat Beruntung, Ada Ikan dan Jeruk
Kue ku merupakan salah satu kue tradisional masyarakat Tionghoa yang terbuat dari tepung ketan dan berisi kacang hijau. Kue ini memiliki bentuk yang unik, seperti cangkang kura-kura.
Umumnya kue ku berwarna merah terang yang merupakan lambang kemakmuran. Biasanya kue ku dicetak dengan ukuran gambar atau huruf lambang keberuntungan.
Baca juga: Resep Kue Ku, Kue Tradisional Bentuk Cangkang Kura-kura
Camilan khas Imlek yang satu ini sebetulnya hampir selalu di toko roti atau pasar tradisional. Walau begitu, ini merupakan camilan populer selama perayaan Imlek.
Onde-onde terbuat dari tepung ketang yang diisi dengan pasta kacang merah. Lalu digulung dengan biji wijen putih dan digoreng. Teksturnya renyah di luar dan lembut di dalamnya.
Baca juga: Resep Onde-onde Coklat, Ide Jualan Kue Kekinian
Kue keranjang diyakini sebagai hidangan yang membawa keberutungan. Layaknya pisang, kue kue keranjang dapat dimasak menjadi beragam olahan, mulai dari kolak hingga digoreng tepung.
Rasanya yang manis mengibaratkan bahwa seseorang harus berperilaku dan bertutu kata manis supaya dapat saling menguatkan.
Sedang, teksturnya yang lengket memiliki arti sebagai keluarga yang tak terpisahkan.
Baca juga: Cara Membuat Kue Keranjang Legit ala Rumahan untuk Perayaan Imlek
Sup kacang merah merupakan simbol kebahagian yang kuat dalam keluarga Tionghoa. Hidangan ini terbuat dari kacang merah sebagai bahan utamanya.
Biasanya ditambahkan dengan biji teratai dan kulit jeruk keprok kering untuk menambah variasi tekstur dan rasa pada supnya.
Hidangan penutup ini terbuat dari puding beras yang disajikan dengan selapan buah yang berbeda serta didekorasi sedemikian rupa supaya cantik tampilannya.
Dalam budaya Tionghoa, angkat delapan dianggap sebagai angka ajaib yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran.
Oleh karenanya, dibuatlah puding ini supaya simbolis dari angka delapan ini dapat tercapai.
Baca juga: Resep Makanan Khas Imlek, Sup Delapan Jenis
Kue mangkuk ini sebetulnya ialah kue apem, hanya saja di masyarakat Tionghoa apem biasa dibentuk seperti mangkuk.
Kue yang berbahan dasar tepung beras ini umumnya diletakkan di bagian paling atas saat menyusun kue keranjang.
Baca juga: Resep Kue Mangkok Tepung Beras Lembut, Cuma Butuh 4 Langkah Masak
Hidangannya pun dibuat berwarna-warni agar makin kental dengan perayaan Imlek.
Konon, semakin banyak kelopak kue mangkuk yang dimakan, makin beruntung pula kamu di tahun berikutnya.
Selain disajikan saat perayaan Festival Musim Gugur, beberapa keluarga Tionghoa juga menyajikan kue bulan saat Tahun Baru Imlek.
Kue ini merupakan salah satu jenis pia yang berbentuk bulan dan berisi pasta pasta kacang merah. Umumnya kue ini dicetak dengan cetakan aksara Tionghoa yang berarti panjang umur atau harmoni.
Baca juga: 6 Jenis Kue Bulan di China, dari Isi Telur Asin sampai Kelopak Mawar
Kimkit atau kumquat adalah jeruk berukuran kecil yang dilambangkan sebagai kemakmuran di tahun mendatang.
Buah ini merupakan salah satu buah populer yang disajikan saat perayaan Imlek, selain jeruk ponkam.
Jika biasanya jeruk ponkam dimakan langsung, berbeda dengan jeruk kimkit.
Jeruk kimkit justru diawetkan terlebih dulu. Kemudian yang disajikan di atas meja ialah preserved kumquats atau manisan jeruk kimkit.
Dalam budaya Tionghoa, lapis legit merupakan simbol kemakmuran atau keberuntungan yang berlapis.
Baca juga: Resep Lapis Legit Original Pakai Spekuk
Proses pembuatannya yang bertahan melambangkan perjalanan hidup yang terus melangkah. Setelah matang, kue ini mengeluarkan rasa legit yang mewah.
Konon, ini diibaratkan sebagai pencapaian hasil dari hasil periha payah.
Kacang lima rempah merupakan simbol panjang umur masyarakat Tionghoa.
Kacang dilapisi dengan campuran sirup gula merah, sirup jagung, dan bubuk ngohiong atau bubuk lima rempah.
Penggunaan rempah tersebut untuk menghasilkan rasa kacang yang manis dan gurih.