Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tongseng Unik di Bantul, Pakai Daging Burung Emprit

Kompas.com - 12/05/2024, 19:31 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Berburu kuliner ke wilayah Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, terlintas di benak adalah sate klatak, hingga tongseng kambing atau ayam.

Namun di Onggopatran, Srimulyo, Piyungan, Bantul ada warung makan bernama Woko Wader yang menyajikan menu tongseng dari daging burung emprit.

Pemilik Woko Wader sekaligus inisiator menu tongseng emprit, Iswoko (60) menceritakan pada tahun 2010 dirinya mulai membuka usaha kuliner olahan air tawar seperti ikan gabus hingga wader.

Baca juga: Budidaya Jahe Emprit yang Benar agar Panennya Maksimal

Setelah berpikir untuk mengembangkan usahanya, dirinya mencoba sesuatu yang tidak banyak saingannya di Bantul. 

"Saya juga pernah cari emprit, terus akhirnya membuat menu emprit goreng dan tongseng," kata Iswoko ditemui wartawan di warungnya Jumat (10//5/2024).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Adapun untuk mengolah emprit yakni setelah dibersihkan direbus dulu. Lalu digoreng menggunakan bumbu bawang putih dan garam.

Untuk olahan tongseng, emprit dicampur kuah tongseng, ditambah tomat dan irisan cabai rawit. 

Baca juga: 6 Spesies Burung yang Mudah Dilatih, Bisa Dipelihara di Rumah

Satu porsi emprit berisi 10 ekor, nasi, terancam (urapan), dan minum dijual dengan harga Rp 20.000. 

"Dalam sehari kadang bisa 300 sampai 400 ekor emprit habis," kata dia.

Tongseng burung emprit yang lezat sajian dari sebuah warung di Dusun Glondong, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tribun Jogja/Hamim Thohari Tongseng burung emprit yang lezat sajian dari sebuah warung di Dusun Glondong, Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Iswoko mengaku jika ketersediaan juga bergantung dengan para pencari burung emprit ini. Dia mencontohkan beberapa waktu lalu, si pencari emprit sakit, sehingga tidak bisa bekerja. Dirinya pun terpaksa tidak menjual olahan emprit.

"Ya kalau sekarang lumayan banyak pembelinya," kata dia.

Baca juga: 5 Spesies Burung yang Memiliki Sifat Ramah

Ito salah satu pembeli asal Kota Yogyakarta mengaku baru pertama kali mencicipi tongseng emprit. Dia mengaku mengetahui ada menu ini dari media sosial. Menurutnya rasanya gurih, manis, dan pedas, cocok untuk makan siang. 

"Banyak bersliweran di medsos, ya tertarik mencoba. Ternyata enak juga, bisake sini lagi," kata Ito.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com