Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Hari Upaya Penyelamatan, 1 Orang Tewas dan 21 Penambang Masih Terjebak di Bawah Tanah

Kompas.com - 21/01/2021, 11:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com – Seorang penambang emas yang terperangkap di bawah tanah dipastikan tewas setelah 10 hari upaya pencarian.

Sementara itu, tim penyelamat masih melanjutkan upaya penyelamatan kepada 21 penambang lain yang masih terjebak di dalam tanah.

Sebelumnya, sebanyak 22 penambang emas terjebak ratusan meter di bawah tanah di Tambang Hushan dekat Kota Qixia di Provinsi Shandong, China.

Dilansir dari AFP, Rabu (20/1/2021), mereka terjebak di dalam tambang karena adanya ledakan di mulut tambang sehingga memutus akses keluar dan akses komunikasi pada 10 Januari lalu.

Baca juga: Tim Penyelamat China Gali Lubang Baru untuk Selamatkan Pekerja Tambang Emas yang Terjebak

Pada Minggu (17/1/2021), tim penyelamat berhasil melakukan kontak dengan 11 penambang di satu lokasi dengan kedalaman sekitar 580 meter di bawah tenah.

Selain itu ada seorang penambang yang diyakini terperangkap sendirian sekitar 100 meter lebih dalam daripada kelompok pertama.

Sedangkan sisanya, 10 penambang, nasib dan keberadaannya masih belum jelas.

Setelah berhari-hari melakukan pencarian, tim penyelamat menemukan tanpa tanda-tanda kehidupan berupa sebuah catatan tulisan tangan.

Baca juga: Pekerja Tambang Emas China yang Terjebak Kirim Catatan Sepekan Kemudian, Apa Isinya?

Catatan itu dikaitkan kepada kabel logam yang dijatuhkan oleh tim penyelamat ke tambang pada Minggu.

Di dalam catatan itu, para penambang meminta makanan dan obat-obatan serta memperingatkan bahwa ketinggian air di tambang yang rusak itu makin meninggi.

Setelah itu, tim penyelamat berhasil menurunkan sambungan telepon kepada para korban sehingga mereka bisa berkomunikasi.

Pada Rabu, mereka melaporkan satu orang “tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan”. Itu artinya, seorang korban dinyatakan meninggal dunia.

Media milik pemerintah china CCTV lalu melaporkan sebanyak delapan orang masih dalam kondisi stabil sedangkan dua orang dilaporkan “merasa lemah”.

Baca juga: 22 Pekerja Terjebak di Bawah Tanah Setelah Tambang Emas China Meledak

Berpacu dengan waktu

Tim penyelamat telah selesai mengebor dua saluran untuk mengirim makanan, obat-obatan, kertas, pensil, dan telepon kepada para korban.

Tim penyelamat juga mengebor delapan lubang lagi yang kini sedang dalam proses. Di antara pengeboran itu, dua di antaranya dimaksudkan untuk menyedot air yang semakin membanjiri dalam tambang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com