BEIJING, KOMPAS.com - Sebanyak 12 pekerja tambang emas di China yang terperangkap mengirimkan catatan sekitar satu pekan kemudian.
Berdasarkan laporan kantor berita setempat, dalam surat kepada tim penyelamat, para pekerja itu mengungkapkan mereka baik-baik saja.
Hanya saja, tidak dijelaskan bagaimana nasib 10 pekerja tambang lainnya setelah ledakan terjadi, dikutip BBC Senin (18/1/2021).
Baca juga: 22 Pekerja Terjebak di Bawah Tanah Setelah Tambang Emas China Meledak
Sebanyak 22 pekerja itu terjebak di tambang emas Hushan, dekat Yantai di Provinsi Shandong, kawasan timur China.
Mereka semua terperangkap setelah ledakan merusak bagian pintu masuk dan sistem komunikasi tambang yang baru dibangun, pada 10 Januari lalu.
Media setempat memberitakan, tim penyelamat berhasil melakukan komunikasi dengan sejumlah pekerja tambang lewat celah sempit.
Tim penyelamat kemudian mengulurkan tali, dan mengirimkan makanan, obat-obatan, kertas, dan pensil kepada para penambang.
Berdasarkan catatan yang diterima, 12 penambang disebut kondisiya baik di bagian tengah tambang. Sementara yang 10 tak diketahui.
Media "Negeri Panda" juga mengabarkan tim penyelamat berusaha menggali, dengan harapan para pekerja yang terperangkap sekitar 600 meter bisa dievakuasi.
Kecelakaan di lokasi pertimbangan China adalah hal umum, dan seringkali dipicu oleh lemahnya regulasi keselamatan.
Pada Desember tahun lalu, 23 penambang tewas setelah mereka keracunan karbon monoksida yang bocor dari tambang batubara.
Kemudian di September 2020, 16 pekerja di tambang pinggiran Chongqing terbunuh, setelah ban berjalan terbakar dan menghasilkan karbon monoksida tinggi.
Lalu pada Desember 2019, ledakan terjadi di tambang batubara kawasan Provinsi Guizhou, dengan 14 orang tewas.
Baca juga: Gas Karbon Monoksida Bocor di Tambang Batu Bara China, 18 Orang Tewas
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan