KOMPAS.com - Sebelum runtuh pada 1519, bangsa Aztec dikenal memiliki budaya pengorbanan manusia. Budaya ini biasa dilakukan sebagai ritual persembahan kepada para dewa, tumbal untuk memulai peperangan, dan ajang festival bersama.
Pada Senin (18/1/2021), The National Institute of Anthropology and History Meksiko mengungkapkan, bangsa Aztec pernah mengorbankan dan memakan satu detasemen militer Spanyol yang mereka tangkap.
Melansir The Guardian, Selasa (19/1/2021), temuan itu didasarkan pada penggalian bertahun-tahun di Kota Tecoaque, yang berarti “tempat mereka memakannya” dalam bahasa Nahuatl suku Aztec.
Temuan itu menyebutkan, penduduk Tecoaque menangkap konvoi sekitar 15 laki-laki Spanyol, 50 perempuan, 10 anak-anak, 45 prajurit, dan sekitar 350 sekutu dari kelompok pribumi pada 1520. Diperkirakan, semuanya dikorbankan selama beberapa bulan.
Hal itu diketahui ketika ilmuwan mengungkap conquistador (penakluk/kolonis Spanyol di benua Amerika) Hernán Cortés memerintahkan Gonzalo de Sandoval untuk menghancurkan kota sebagai balas dendam pada awal 1521.
Baca juga: 10 Fakta Ritual Tumbal Suku Aztec sampai Jadi Menara Tengkorak
Akibatnya, pasukan Spanyol pun membantai setidaknya selusin wanita dan anak-anak di kota yang bersekutu dengan Aztec.
Arkeolog Enrique Martínez Vargas mengatakan, penggalian menunjukkan, penduduk Tecoaque tahu serangan balasan akan datang. Mereka bahkan melemparkan tulang-tulang orang Spanyol (beberapa di antaranya diukir menjadi piala) serta bukti lain ke sumur dangkal.
Penduduk kota juga mencoba mendirikan beberapa pertahanan primitif di sepanjang jalan raya kota. Namun, tidak ada yang berhasil ketika De Sandoval dan ekspedisinya merangsek masuk.
Melalui keterangannya, lembaga penelitian pemerintah Meksiko itu menyebut, beberapa prajurit yang tinggal di kota berhasil melarikan diri, tetapi wanita dan anak-anak menjadi korban utama.
Baca juga: Misteri Menara Tengkorak Suku Aztec, Konon Bekas Tumbal dan Seluas Lapangan Basket
"Kami dapat menunjukkan lebih dari 120 meter bentangan jalan raya, di mana kerangka selusin wanita tampak 'melindungi' tulang dari 10 anak antara usia lima dan enam tahun," tulis keterangan lembaga tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan