PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim menyatakan, dia mendapat dukungan mayoritas supaya Raja Malaysia membatalkan status darurat negara.
Dalam konferensi pers virtual, Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu mengaku sudah mengirim surat ke Istana pada Selasa (19/1/2021).
Dalam suratnya, Anwar meminta Sultan Abdullah Ahmad Shah menggelar sesi khusus membahas wabah Covid-19 yang nyaris membuat sistem kesehatan mereka kolaps.
Baca juga: Mahathir kepada Anwar Ibrahim: Saya Tak Percaya Lagi Padanya
"Jumlah anggota parlemen yang menuliskan surat kepada Raja Malaysia sudah mencapai mayoritas," klaim Anwar Ibrahim.
Dia menuturkan mereka tidak melakukan protes, melainkan meminta kebijaksanaan Sultan Abdullah meninjau lagi status darurat itu.
Pada 11 Januari, penguasa Pahang itu menyetujui permintaan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin karena kasus hariannya hampir mencapai 3.000.
Kritik pun berembus, di mana Movement Control Order (MCO) yang dimulai pada 13 Januari dianggap bisa menekan penyebarannya seperti tahun lalu.
Dilansir Straits Times Rabu (20/1/2021), mereka menuding Muhyiddin berusaha memertahankan kekuasaannya lewat status darurat.
Apalagi, dia baru saja kehilangan status darurat karena dua politisi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) mencabut dukungan.
Baca juga: Gagal Gulingkan PM Malaysia Muhyiddin, Posisi Anwar Ibrahim Goyah
Kini, aliansi Perikatan Nasional yang menguasai Malaysia hanya berisikan 109 dari total 222 anggota parlemen.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan