Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Penyelamat China Gali Lubang Baru untuk Selamatkan Pekerja Tambang Emas yang Terjebak

Kompas.com - 19/01/2021, 16:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Tim penyelamat China berupaya menyelamatkan 22 pekerja tambang emas yang terjebak selama satu pekan terakhir.

Upaya terbaru mereka adalah menggali sejumlah lubang baru, sehingga para korban bisa mendapatkan makanan dan bantuan secepatnya.

Ke-22 penambang itu terperangkap sedalam 540 meter, ketika ledakan terjadi di pintu masuk tambang di Hushan, Provinsi Shandong.

Baca juga: Pekerja Tambang Emas China yang Terjebak Kirim Catatan Sepekan Kemudian, Apa Isinya?

Setelah beberapa hari tak mendapatkan tanda-tanda kehidupan, sejumlah korban berhasil mengirim catatn kepada tim penyelamat.

Dalam catatan yang ditulis tangan Minggu (17/1/2021), terungkap yang memberikan respons adalah 12 pekerja tambang emas.

Para pekerja itu selain menyatakan kondisi mereka baik-baik saja, mereka juga meminta bantuan medis dan air mulai mengepung mereka.

Berdasarkan panggilan telepon yang dilakukan, terungkap ada 11 penambang yang terperangkap sekitar 540 meter dari permukaan.

Kemudian satu orang lainnya terjebak 640 meter dari permukaan. Beberapa di antaranya dilaporkan mengalami luka.

Sebagaimana diwartakan kantor berita AFP Selasa (19/1/2021), tidak diketahui bagaimana nasib 10 orang pekerja tambang lainnya.

Baca juga: 22 Pekerja Terjebak di Bawah Tanah Setelah Tambang Emas China Meledak

Tim penyelamat sebenarnya sudah menggali tiga saluran, yang dipakai untuk mengirim makanan, obat, kertas, dan pensil.

Namun menurut pejabat setempat yang bernama Chen Fei, perkembangan mereka untuk segera mengevakuasi korban berjalan lambat.

Chen menerangkan, bebatuan yang mengelilingi tambang adalah granit, membuat upaya mereka dalam menyelamatkan para pekerja terhambat.

"Terdapat banyak sekali air yang mengalir dari kanal dan menuju terowongan utama, membuat para korban dalam bahaya," ucap Chen.

Menurut penuturan Chen, mereka semakin berpacu dengan waktu karena makanan yang dikirimkan hanya cukup untuk dua hari.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 16 Januari 1862, Bencana Tambang Batu Bara

Karena itu berdasarkan peta penyelamatan yang diunggah pemerintah Yantai di Weibo, mereka menggali tiga lubang lagi.

Rekaman yang dipublikasikan CCTV memerlihatkan tim membersihkan pintu masuk, sementara mereka juga menggali lubang untuk menjangkau korban.

Media lokal China Youth melaporkan, tim penyelamat kehilangan waktu berharga karena insiden itu tak segera dilaporkan.

Dampaknya, baik wali kota maupun pejabat partai komunis setempat langsung dipecat karena tak segera mengabarkan dalam 30 jam.

Baca juga: Sebagian Warga di Merangin Harus Menempuh Jalan Berlumpur Bekas Tambang untuk Shalat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com