Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Terens dan Swerlin, Pasangan di Perancis yang Akan Menikah di Usia 100 dan 96 Tahun

Kompas.com - 01/04/2024, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Kendati demikian, sahabat Terens terus mendorongnya untuk bertemu Swerlin dan memberikan kesempatan.

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun Ke-117, Orang Tertua di Dunia Hidup Sehat Tanpa Penyakit Kardiovaskular

Jatuh cinta pada pertemuan kedua

Hingga suatu malam di restoran Seasons 52, Amerika, suatu perasaan yang sempat dilupakan kembali terasa saat dia dan Swerlin duduk bersebelahan.

"Kami duduk bersebelahan, dan untuk pertama kalinya, kami bersentuhan dan saling berpandangan. Sesuatu yang menarik membuatku bersemangat. Seluruh tubuhku mulai gemetar," katanya.

Terens mengatakan, malam itu tak lagi mampu makan dan bernapas dengan benar karena dilingkupi perasaan gembira. Dia pun akhirnya menyadari kembali merasakan jatuh cinta pada usia 98 tahun.

"Sekarang aku sudah melewati usia 100 tahun, dan aku rasa aku lebih jatuh cinta padanya daripada saat itu. Itu terus berkembang setiap hari," sambungnya.

Sementara itu, dari sudut pandang Swerlin, dia mengetahui Terens terus memandangnya pada pertemuan pertama, tetapi menolak adanya binar ketertarikan pada mata si pria.

Meski begitu, teman Terens, Stanley Eisenberg, kembali mengajak mereka makan malam untuk memastikan. Nyatanya, keduanya mengalami cinta pada pandangan kedua.

"Saya belum pernah melihatnya bersinar seperti itu," kata Eisenberg, dilansir dari AP News.

Setelah malam itu, ungkap Swerlin, Terens tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Di usia 94 tahun, Swerlin pun mengaku kembali jatuh cinta.

Baca juga: 4 Rahasia Panjang Umur dan Hidup Bahagia ala Orang Jepang

Rahasia panjang umur

Terens dan Swerlin senang menghabiskan waktu bersama keluarga mereka, yang masing-masing terdiri dari dua putri dan satu putra dengan banyak cucu dan cicit.

Terens mengungkapkan, rahasia umur panjang keduanya adalah meminimalkan stres dan tidak memedulikan pandangan orang lain.

"Kami memiliki dua kata yang menjadi bagian dari kosa kata kami, yaitu 'so what?' (merujuk pada ketidakpedulian pada sesuatu tidak penting)," ujar Terens.

Veteran Perang Dunia II ini mengatakan, dia dan Swerlin juga suka menari mengikuti musik upbeat dan jalan-jalan bersama.

"Kegiatan favoritku bersama Jeannie adalah jalan-jalan bersama, seperti kemarin kami hanya jalan-jalan bersama sepanjang hari, ngobrol, bernyanyi, mendengarkan musik, dan bernostalgia. Kami tidak pernah bosan, bahkan untuk sesaat pun," kata Terens.

Meski telah mengalami banyak kehilangan dan kesulitan, mereka selalu berusaha untuk tetap bersikap positif.

Swerlin pun turut mengutarakan pandangan positifnya terhadap kehidupan. Menurutnya, sebuah kehidupan yang baik harus diwujudkan oleh setiap orang.

"Dia pria yang luar biasa. Dia sangat mencintaiku dan dia mengatakannya," kata Swerlin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com