Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan Pria di Karawang yang Didalangi oleh Istrinya

Kompas.com - 17/01/2024, 13:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Istri korban diduga berselingkuh

Selain itu, polisi juga mengungkapkan bahwa korban diduga mengetahui istrinya berselingkuh atau memiliki pria idaman lain (PIL).

Korban juga sempat mengungkapkan ingin bercerai, namun pelaku tidak mau.

"Saat ini tersangka OC memiliki PIL (pria idaman lain) dan kemudian ada skenario menarik di mana kalau misalnya itu korban dicerai istri, ada kesepakatan bahwa harta tidak bisa dibagi dan menjadi milik korban," ungkap Wirdhanto.

"Tapi kalau misalnya meninggal dunia, dia (Ossy) bisa menjadi waris, dan masalah status sosialnya akan berbeda antara janda cerai dan mati. Maka muncul skenario menghabisi nyawa korban dengan seolah-olah dibegal," imbuhnya.

Wirdhanto mengatakan, saat ini pihaknya telah mengamankan beberapa barang bukti, berupa Buku Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) korban, helm korban, pakaian korban, ponsel, sandal, dan motor milik korban.

Terkait perbuatan elaku, tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHPidana jo pasal 56 dan atau Pasal 365 ayat (3) KUHPidana jo Pasal 56 KUHPidana dan atau Pasal 338 KUHPidana.

"Ancaman hukuman pidana paling lama 20 tahun atau seumur hidup," kata Wirdhanto.

Baca juga: 4 Modus Begal Rekening dan Cara Antisipasinya

Kronologi kejadian

Wirdhanto mengatakan, Ossy ternyata telah merencanakan pembunuhan korban sejak dua minggu sebelum kejadian. Kemudian Pandu menyewa RZ dengan memberinya imbalan sebesar Rp 1,5 juta.

Para tersangka sempat ingin membunuh AS dengan cara diracun. Kemudian dipilih cara untuk menghilangkan nyawa seolah pembegalan terjadi.

"Kemudian dipilih oleh para pelaku dengan mengelabui seolah dibegal, karena melihat kebiasaan korban yang sering pulang malam hari," kata dia.

Kronologi pembunuhan berencana bermula saat Ossy pergi ke Bandung, sedangkan Pandu dan RZ bersiap-bersiap melakukan pembunuhan.

Saat itu Pandu beralasan jika kendaraannya mogok. Ia meminta AS yang merupakan kakak iparnya untuk menjemput dan membantu mendorong motornya yang mogok.

Tak beberapa lama kemudian, korban datang dan menjemput pelaku. Di sisi lain, pelaku sudah bersama eksekutor bersiap untuk menjalankan pembunuhan tersebut.

Saat sampai di lokasi gelap, pelaku langsung mengeksekusi korban dan korban tewas ditempat dengan 7 luka senjata tajam.

Kemudian AS ditemukan dalam kondisi bersimbah darah pada Selasa (9/1/2024) malam. Jasadnya ditemukan masih mengenakan helm di kepala. 

(Sumber: Kompas.com/Farida Farhan | Editor: Glori K. Wadrianto, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com