Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Agung Setiyo Wibowo
Author

Konsultan, self-discovery coach, & trainer yang telah menulis 28 buku best seller. Cofounder & Chief Editor Kampusgw.com yang kerap kali menjadi pembicara pada beragam topik di kota-kota populer di Asia-Pasifik seperti Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Dubai, dan New Delhi. Founder & Host The Grandsaint Show yang pernah masuk dalam Top 101 podcast kategori Self-Improvement di Apple Podcasts Indonesia versi Podstatus.com pada tahun 2021.

Menjaga Fokus di Abad Digital

Kompas.com - 17/01/2024, 11:57 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

FOKUS. Itulah salah satu tantangan terbesar di abad digital ini. Era ketika kita dibombardir dengan "gangguan" tak terbatas bernama notifikasi.

Entah dari Whatsapp, Instagram, TikTok, YouTube, Facebook, Twitter dan sebagainya.

Dalam bukunya, Attention Span: A Groundbreaking Way to Restore Balance, Happiness and Productivity, profesor Gloria Mark berbagi penelitian selama dua dekade tentang bagaimana teknologi telah memengaruhi kemampuan kita untuk fokus di tempat kerja dan di rumah — dan bagaimana kita dapat mulai mendapatkan keterampilan tersebut kembali.

Dia melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa pada 2004, rata-rata pekerja kantoran berpindah tugas setiap 2,5 menit. Pada 2012, setiap tujuh puluh lima detik, dan pada 2022, setiap empat puluh lima detik. Bagaimana bisa?

Orang-orang secara bertahap menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan teknologi, dan teknologi membuat kita sulit untuk fokus karena memberikan gangguan eksternal yang tidak terbatas.

Ponsel pintar memberi kita akses ke layar sepanjang waktu, dan hal-hal seperti pesan teks dan email membuat kita keluar dari tugas saat ini.

Namun gangguan eksternal bukan satu-satunya masalah di dunia yang semakin digital. Manusia sebenarnya secara inheren termotivasi untuk menginterupsi diri sendiri, yang berarti kita terus-menerus terdorong untuk melakukan hal lain.

Jadi meskipun kita mematikan sinyal audio atau visual, mengetahui bahwa kita dapat menghentikan tugas kita saat ini kapan saja untuk online atau memeriksa media sosial sulit untuk diabaikan.

Kita tahu dari penelitian selama puluhan tahun bahwa ketika orang mengalihkan perhatiannya, setiap tugas membutuhkan waktu lebih lama untuk diselesaikan, dan mereka lebih mungkin melakukan kesalahan.

Ada istilah yang disebut dengan biaya peralihan (switch cost), yang berarti meskipun interupsinya singkat, dibutuhkan waktu untuk kembali ke alur tugas semula.

Namun selain menghambat produktivitas, pengalihan perhatian juga menyebabkan stres. Berdasarkan temuan Profesor Gloria tersebut, terjadi lonjakan tingkat stres setiap kali kita kedatangan gangguan.

Pentingnya fokus

Menjaga diri agar tetap fokus adalah cara tercepat untuk mewujudkan gol kita. Ketika kita sudah jelas apa yang paling penting bagi diri sendiri, di tempat kerja dan dalam kehidupan pribadi, perhatian terfokus adalah apa yang kita perlukan untuk mencapainya.

Fokus memungkinkan kita membuat prioritas, membuat keputusan yang tepat mengenai aktivitas apa yang akan menghabiskan waktu kita (dan tidak menghabiskan waktu), fokus membantu mengurangi aktivitas yang sebenarnya membuang-buang waktu, dan menyelesaikan hal-hal yang benar-benar penting.

Fokus dapat menambah nilai besar dalam hidup dan kesejahteraan kita (dan kesejahteraan orang-orang di sekitar).

Di dunia yang penuh dengan gangguan digital yang datang dari begitu banyak saluran komunikasi pada saat yang bersamaan, bagaimana kita sebenarnya melakukan hal ini?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com