Kelima, menyeimbangkan emosi. Berbagai pakar psikologi merekomendasikan keseimbangan emosi positif dan negatif 3:1 untuk fokus optimal.
Mengapa demikian? Mereka menemukan bahwa otak kita menganggap emosi negatif sebagai ancaman yang menghambat kemampuan untuk melakukan tugas kognitif lainnya.
Beristirahat sejenak dari rangsangan yang memicu reaksi negatif dapat membantu kita menjaga keseimbangan ini.
Dan lebih baik lagi, kita dapat berganti dengan aktivitas yang memicu emosi positif. Istirahat sejenak, dengarkan musik, jalan-jalan sebentar, misalnya. Ini membantu menjaga keseimbangan.
Keenam, berlatih mindfulness. Bermeditasi hanya beberapa menit sehari atau mengembangkan rutinitas lain seperti tidur yang cukup, berolahraga, menghabiskan lebih banyak waktu di alam terbuka, atau memikirkan tiga hal yang kita syukuri sebelum tidur, dapat berdampak nyata pada kemampuan kita untuk berkonsentrasi dan fokus. Kegiatan-kegiatan ini membantu mengatur diri secara emosional.
Di "zaman now", fokus memang menjadi tantangan yang tidak dapat diremehkan. Dan keputusan tersulit yang harus diambil adalah tentang segala hal yang tidak menjadi fokus kita.
Menurut CEO Apple saat ini Tim Cook, pelajaran terpenting yang ia peroleh dari mendiang Steve Jobs (Pendiri Apple) adalah fokus. Karena hanya dengan itu dirinya dapat melakukan hal-hal tertentu dengan baik.
Dia mengungkapkan, Apple mengatakan "tidak" pada banyak ide bagus, agar bisa menghasilkan ide yang bagus.
Nah, bagaimana dengan Anda? Bisakah Anda tidak membuka Whatsapp selama tiga jam saja? Bisakah Anda "berpuasa" dari Facebook, Instagram, TikTok, atau YouTube satu hari saja?
Mari kita tingkatkan fokus untuk mendongkrak produktivitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.