Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Klaim Belum Ada Bukti Data Bocor, Pakar Ungkap Hal Sebaliknya

Kompas.com - 17/01/2024, 11:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data PT KAI dikabarkan mendapat serangan perangkat pemeras atau ransomware dengan permintaan tebusan 11,69 Bitcoin atau sekitar Rp 7,9 miliar.

Diunggah oleh akun media sosial X (Twitter) @TodayCyber***, Minggu (14/1/2024), peretas mengancam akan membocorkan data sensitif jika negosiasi terkait uang tebusan gagal.

Data sensitif itu termasuk informasi karyawan dan pelanggan,

PT KAI pun diberi waktu selama 15 hari untuk merespons ancaman. Namun, isu ini segera ditepis oleh KAI.

Baca juga: Data Diduga Bocor dan Kena Ransomware, KAI Lakukan Investigasi

Vice President (VP) Public Relations PT KAI Joni Martinus menyampaikan, balum ada bukti atas dugaan kebocoran data tersebut.

"Sampai dengan saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan," ujar Joni, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Joni memastikan, seluruh data KAI aman, termasuk seluruh sistem operasional teknologi informasi (TI).

"Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition boarding gate yang dipergunakan oleh KAI. Sebab, KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik," kata Joni.


Baca juga: Saat Empat Insiden yang Melibatkan Kereta Api Terjadi dalam Sehari pada 14 Januari...

Pakar siber akui sistem KAI diretas

Sayangnya, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha mengungkap hal sebaliknya.

Dari investigasi yang pihaknya lakukan, peretasan terhadap PT KAI didalangi oleh kelompok ransomware bernama Stormous sekitar satu minggu sebelum informasi dirilis.

Menurutnya, kelompok ini mendapatkan akses masuk ke dalam sistem PT KAI melalui akses VPN menggunakan beberapa kredensial dari sejumlah karyawan.

"Setelah berhasil masuk mereka berhasil mengakses dashboard dari beberapa sistem PT KAI dan mengunduh data yang ada di dalam dashboard tersebut," jelas Pratama kepada Kompas.com, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Viral, Video Mobil Tahu Bulat Jalan di Atas Rel Kereta Api, Apa Fungsinya?

Kelompok ransomware turut membagikan tangkapan layar sebuah dashboard yang diakses menggunakan kredensial karyawan KAI.

Hal ini dinilai mempertegas bahwa Stormouse berhasil masuk melalui akses internal karyawan yang mereka dapatkan.

Data internal tersebut dapat diperoleh baik melalui metode phishing dan social engineering, maupun membeli dari peretas lain yang menggunakan malware log stealers atau pencuri informasi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com