Salah satu efek samping yang paling sering dirasakan saat makan bawang merah terlalu banyak adalah bau mulut.
Dilansir dari Healthline, sama seperti jenis bawang lain, bawang merah sebenarnya mengandung berbagai senyawa belerang yang membawa banyak manfaat bagi kesehatan.
Namun, senyawa yang sama juga dapat menyebabkan bau mulut. Bahkan, bau akibat bawang merah ini dapat bertahan lama di mulut meski telah menyikat gigi.
Baca juga: Hangatkan Tubuh dan Kontrol Gula Darah, Kenali 3 Efek Samping Minum Rebusan Jahe
Terlalu banyak mengonsumsi bawang merah dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan.
Efek samping bawang merah ini, terutama jika seseorang menderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).
Menurut Kementerian Kesehatan, IBS adalah gangguan pada usus besar dengan beberapa gejala umum, seperti sakit perut, kram, kembung, diare, ataupun sembelit.
Meski tidak dianggap sebagai penyebab, tetapi sejumlah makanan dapat menjadi pemicu gejala IBS.
Penderita IBS sendiri perlu menghindari makanan mengandung FODMAP, sekumpulan karbohidrat rantai pendek yang tidak dapat dicerna atau hanya diserap perlahan oleh usus kecil.
Meliputi oligosakarida, disakarida, monosakarida, serta poliol, asupan FODMAP tinggi dapat menyebabkan gejala sindrom iritasi usus besar.
Sementara itu, bawang-bawangan, seperti bawang merah, bawang putih, serta bawang bombai merupakan makanan dengan kandungan FODMAP tinggi.
Baca juga: Sering Diolah Jadi Bahan Jamu, Kenali 5 Efek Samping Kunyit bagi Tubuh
Efek samping mengonsumsi bawang merah selanjutnya adalah potensi alergi pada beberapa orang.
Alergi makanan terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi buruk terhadap protein dari makanan tertentu.
Respons imun ini dapat memengaruhi organ dan sistem organ, seperti kulit, usus, jantung, serta sistem pernapasan dan saraf.
Mirip bawang lain, bawang merah mengandung senyawa yang disebut diallyl disulfide dan lipid transfer protein.