Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Samping Konsumsi Obat Tidur, Apa Saja?

Kompas.com - 24/10/2023, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

1. Dapatkan evaluasi medis

Sebelum meminum obat tidur, temui penyedia layanan kesehatan untuk pemeriksaan menyeluruh.

Sering kali penyedia layanan kesehatan dapat menemukan penyebab spesifik insomnia dan memberikan pengobatan terbaik.

Jika mengonsumsi obat tidur selama lebih dari beberapa minggu, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang jadwal tindak lanjut yang tepat untuk mendiskusikan obat-obatan tersebut.

2. Baca panduan pengobatan

Bacalah panduan pengobatan untuk pasien untuk memahami bagaimana dan kapan harus meminum obat.

Selain itu, ini juga bisa digunakan untuk mengetahui apa saja potensi efek samping utamanya.

3. Jangan pernah meminum obat tidur saat hendak tidur

Obat tidur dapat membuat Anda kurang sadar dengan apa yang akan dilakukan, sehingga meningkatkan risiko situasi berbahaya.

Tunggulah untuk meminum obat tidur sampai Anda menyelesaikan semua aktivitas malam.

4. Perhatikan efek sampingnya

Jika merasa mengantuk atau pusing di siang hari atau jika mengalami efek samping lain yang mengganggu, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan.

Penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk mencoba obat lain, mengubah dosis, atau menghentikan penggunaan obat.

Baca juga: Bisakah Berhenti Mengonsumsi Obat Darah Tinggi?

5. Hindari alkohol

Jangan pernah mencampur alkohol dan obat tidur.

Alkohol dapat meningkatkan efek obat penenang dari obat. Bahkan sedikit alkohol yang dikombinasikan dengan obat tidur dapat membuat Anda pusing, bingung, atau pingsan.

Menggabungkan alkohol dengan obat tidur tertentu dapat menyebabkan pernapasan melambat atau tidak responsif. Selain itu, alkohol ternyata juga bisa menyebabkan insomnia.

6. Jangan minum obat tidur dengan opioid

Opioid adalah kelas obat pereda nyeri yang luas. Obat-obatan tersebut termasuk obat resep, seperti oksikodon, hidrokodon, morfin, metadon, dan fentanil opioid sintetik.

Golongan ini juga mencakup obat-obatan terlarang, seperti heroin. Menggabungkan opioid dengan obat tidur bisa berbahaya.

Kombinasi ini meningkatkan efek obat penenang obat dan dapat menyebabkan pernapasan melambat atau tidak responsif. Bahkan bisa menyebabkan Anda berhenti bernapas.

7. Minum sesuai anjuran 

Beberapa resep obat tidur hanya untuk penggunaan jangka pendek. Pastikan untuk menghubungi penyedia Anda untuk meminta nasihat.

Selain itu, jangan mengonsumsi dosis lebih tinggi dari yang ditentukan.

Jika dosis awal tidak memberikan efek yang diharapkan pada tidur, jangan minum pil lagi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan.

Baca juga: Susah Tidur? Ini Obat Tidur Alami agar Cepat Terlelap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com