KOMPAS.com - Kelompok Hamas, Palestina telah meluncurkan ribuan roketnya dari Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu (7/10/2023).
Saat ribuan roket menghujani langit Israel, negara tersebut sekali lagi mengandalkan sistem Iron Dome untuk melindungi warganya.
Sistem pertahanan rudal, Iron Dome adalah salah satu alat terpenting dalam persenjataan Israel dan telah menyelamatkan banyak nyawa warga sipil dalam berbagai konflik dalam dekade terakhir, dilansir dari CNN, Senin (9/10/2023).
Iron Dome diklaim sebagai sistem pertahanan terkuat milik Israel yang sangat efektif, dengan tingkat keberhasilannya lebih dari 95 persen dalam menghadang serangan musuh.
Pengembangan Iron Dome pertama kali dimulai pada 2007. Setelah pengujian pada 2008 dan 2009, baterai Iron Dome pertama digunakan pada 2011. Sejak saat itu, sistem ini telah ditingkatkan beberapa kali.
Baca juga: Mengenal Iron Dome, Sistem Pertahanan Canggih Israel Lawan Rudal Hamas
Berikut beberapa fakta dari Iron Dome yang merupakan sistem pertahanan terkuat Israel:
Baca juga: Menilik Perbandingan Iron Dome Israel dengan Roket Hamas
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (10/10/2023), Iron Dome adalah sistem pertahanan udara yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems.
Iron Dome dapat mencegah serangan rudal yang berbasis di darat, roket, dan bahkan Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) yang masuk ke wilayah Israel dan kemudian menghancurkannya di udara.
Sistem pertahanan ini akan mencegat dan menghancurkan roket serta mortir jarak pendek (45 mil atau setara 72,4 km) yang datang ke wilayah dan berada di bawah pengawasannya.
Iron Dome menjadi fondasi pertahanan militer Israel dalam perang dengan Hamas, sejak diperkenalkan 2011.
Israel mengeklaim, sistem pertahanan ini berhasil menghancurkan sekitar 200 dari 1.000 roket Hamas yang diluncurkan ke wilayahnya sejak 12 Mei 2021.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Iron Dome Israel, Sistem Pertahanan Canggih yang Berhasil Dibobol Hamas
Iron Dome dirancang untuk menembak jatuh proyektil ataupun roket yang masuk di wilayah Israel, dilansir dari CNN, Senin (9/10/2023).
Sistem ini dilengkapi dengan radar yang mendeteksi roket dan kemudian menggunakan sistem komando dan kontrol yang dengan cepat menghitung proyektil yang masuk serta memperkirakan apakah itu akan menimbulkan ancaman atau tidak.
Jika roket tersebut benar-benar menimbulkan ancaman, Iron Dome akan menembakkan rudal dari darat untuk menghancurkannya di udara.
Bagi mereka yang berada di darat, intersepsi langsung terdengar seperti ledakan keras dan terkadang dapat dirasakan dari dalam tanah.