Mitri menyarankan, mengonsumsi minimal 25 hingga 35 gram makanan berserat tinggi, seperti quinoa, gandum, buah-buahan segar, dan sayuran setiap hari.
Baca juga: 6 Pilihan Diet Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan di Usia 50 Tahun ke Atas
Beberapa jenis minuman ternyata dapat menggagalkan diet Anda.
Contoh minuman tersebut di antaranya jus, soda, alkohol, dan smoothie dalam kemasan.
"Kalori cair tidak memberikan banyak nilai gizi dan dapat bertambah dengan cepat, berkontribusi pada kenaikan berat badan yang tidak diinginkan," ucap Mitri.
Smoothie kerap diandalkan sebagai menu makanan diet. Namun, terlalu banyak mengonsumsi smoothie ternyata dapat menggagalkan diet Anda.
"Buah-buahan memang sehat, tetapi mengonsumsi terlalu banyak buah dalam smoothie dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah," ungkap ahli gizi Lisa Young.
Menurutnya, smoothie juga kurang mengandung protein yang membantu menstabilkan gula darah.
Oleh sebab itu, minumlah sedikit smoothie dalam jumlah sedang dan cobalah untuk memasukkan bahan-bahan yang seimbang ke dalam smoothie.
Baca juga: 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Berat Badan Turun
Menurut Eat This Not That, berat badan Anda bukan hanya lemak. Berat badan juga bisa berupa air.
Jika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung natrium tinggi, tubuh akan lebih mudah menahan air sehingga dapat membuat timbangan Anda tetap stabil.
Meskipun minum lebih banyak air tampaknya berlawanan, menghidrasi tubuh sebenarnya membantu tubuh Anda membuang kelebihan air dan menghilangkan timbunan lemak.
Baca juga: 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh Saat Berat Badan Turun
Mengurangi gula dan kalori dengan mengonsumsi minuman diet mungkin dapat menurunkan berat badan.
Namun dalam efek panjang, minuman diet justru menggagalkan penurunan berat badan.
Penelitian dari Yale Journal of Biology and Medicine menemukan, pemanis buatan yang ditemukan dalam soda dan makanan diet lainnya, seperti beberapa yogurt dengan rasa rendah kalori, dapat menyebabkan meningkatnya keinginan untuk mengonsumsi makanan manis seperti kue dan cake.
Penelitian lain telah menghubungkan pemanis buatan dengan penurunan kadar probiotik pelawan peradangan yang hidup di perut Anda.
Baca juga: Olahraga Vs Diet, Manakah yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.