Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis dan Daerah yang Merasakan Gempa M 7,4 di Laut Jawa

Kompas.com - 29/08/2023, 08:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang Laut Jawa pada Selasa (29/9/2023) sekitar pukul 02.55 WIB.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, hasil analisis menunjukkan parameter update menjadi M 7,1.

Sementara itu, pusat gempa berada di laut, tepatnya 163 kilometer arah timur laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 525 kilometer.

Ia menuturkan, gempa utara Laut Jawa dini hari ini termasuk gempa dalam.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam (deep focus)," kata Daryono dalam keterangan resminya, Selasa.

Menurutnya, gempa Laut Jawa ini merupakan akibat dari adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi.

Selain itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun.

Baca juga: Gempa M 7,1 di Laut Jawa Terasa hingga NTT, Warga: Saya Kaget Lompat dari Tempat Tidur


Daerah yang merasakan

Daryono menjelaskan, gempa bumi kali ini dirasakan di berbagai daerah, termasuk Kalimantan Selatan.

Daerah Kuta, Bali merasakan getaran gempa dengan skala intensitas V MMI. Dengan skala itu, getaran dapat dirasakan oleh hampir semua penuduk dan membangunkan orang tidur.

Sementara daerah Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa merasakan gempa dengan skala intensitas IV MMI.

Untuk daerah Karangkates, gempa dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI.

Daerah Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan merasakan gempa dengan skala getaran III MMI.

Dengan skala itu, getaran akan terasa nyata dalam rumah, seperti ada truk berlalu.

Untuk getaran skala II-III MMI hanya dirasakan di wilayah Trenggalek, Jawa Timur. Skala itu memungkinkan getaran terasa nyata dalam rumah, seperti ada truk berlalu.

Baca juga: Gempa M 7,4 Tanah Bumbu Terasa di Lombok, Warga Berhamburan Teringat Kejadian Tahun 2018

Tidak berpotensi tsunami

Daryono menegaskan, gempa bumi utara Laut Jawa kali ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 03.22 WIB, BMKG mencatat adanya 2 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo M 6,1 dan M 6,5.

Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BMKG juga mengimbau warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Daun Sambung Nyawa

Tren
Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Korlantas Polri: Nomor SIM Akan Diganti NIK KTP mulai 2025

Tren
Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Bisakah Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan Cair Sebelum Pensiun?

Tren
Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Ini Nasib Barang yang Tertahan Bea Cukai tapi Tidak Diambil Pemiliknya

Tren
Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Panggung Kampanye Capres di Meksiko Roboh, 9 Orang Meninggal dan Puluhan Luka-luka

Tren
Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Matahari Tepat di Atas Kabah 27 Mei, Ini Cara Meluruskan Kiblat Masjid

Tren
Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Kisah Pilu Simpanse yang Berduka, Gendong Sang Bayi yang Mati Selama Berbulan-bulan

Tren
Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Bobot dan Nilai Minimum Tes Online 2 Rekrutmen BUMN 2024, Ada Tes Bahasa Inggris

Tren
6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

6 Artis yang Masuk Bursa Pilkada 2024, Ada Ahmad Dhani dan Raffi Ahmad

Tren
7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

7 Dokumen Syarat Pendaftaran CPNS 2024 yang Wajib Disiapkan

Tren
Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Kelompok yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Elpiji 3 Kg, Siapa Saja?

Tren
Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Efek Samping Minum Teh Susu Setiap Hari

Tren
Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com