Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Super Blue Moon 30-31 Agustus 2023, Ini Waktu, Dampak, dan Cara Melihatnya

Kompas.com - 29/08/2023, 08:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena supermoon kedua pada Agustus 2023 atau yang dikenal sebagai super blue moon akan menghiasi langit Indonesia.

Fenomena blue moon atau Bulan biru tersebut akan terjadi pada 30-31 Agustus 2023.

Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging mengungkapkan, meskipun disebut sebagai blue moon, namun itu tidak ada hubungannya dengan cahaya Bulan yang akan berubah warna menjadi biru.

Hal tersebut lantaran blue moon adalah penamaan untuk Bulan purnama yang diberikan oleh negara-negara Barat.

"Blue moon itu bulan purnama, hanya saja penamaan itu sendiri kan tradisi dari Barat," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (28/8/2023).

"Kalau nama biru itu lebih sebuah perumpamaan. Fenomenanya sendiri memang sebagai purnama," katanya lagi.

Ia menyampaikan, blue moon adalah fenomena Bulan purnama yang terjadi ketika jarak Bulan berada lebih dekat dengan Bumi. Fenomena ini akan membuat Bulan terlihat lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Baca juga: Blue Supermoon 30 Agustus 2023, Ini Waktu Puncak dan Cara Melihatnya

Waktu puncak untuk menyaksikan super blue moon

Ia menyampaikan, masyarakat dapat menyaksikan fenomena blue moon secara langsung dan bisa diamati sepanjang malam.

"Jadi (blue moon) bisa dilihat sepanjang malam mestinya. Kemudian untuk pengamatan bisa dilakukan seperti yang biasa dilakukan saat Bulan purnama," tambah dia.

Sementara itu, staf peneliti Observatorium Bosscha, Bandung, Agus Triono PJ mengungkapkan, saat terjadi fenomena super blue moon, ukuran Bulan akan tampak lebih besar sekitar tujuh persen, dibandingkan dengan Bulan purnama biasanya.

Masyarakat sudah bisa menyaksikan fenomena tersebut mulai pukul 18.00-06.00 menurut waktu dari masing-masing daerah di Indonesia.

Baca juga: Supermoon Terjadi Dua Kali di Agustus, Apa Efeknya pada Bumi?

Dampak super blue moon

Agus mengungkapkan, fenomena super blue moon akan menjadi pemandangan langka pada akhir Agustus 2023 yang dapat memberikan dampak ke Bumi.

Dampak fenomena tersebut bisa menyebabkan pasang-surut air laut, serta membuat pemandangan lebih indah di malam hari apabila kondisi sedang cerah.

"Selebihnya sih tidak ada dampak khusus atau apa," ujar Agus, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (26/8/2023).

Baca juga: Hari Ini Ada Fenomena Supermoon Mulai Pukul 18.00 WIB, Apa Dampaknya?

Cara melihat super blue moon

Lebih lanjut Agus mengungkapkan, masyarakat dapat menyaksikan blue moon seperti halnya saat menyaksikan Bulan purnama biasa dan bisa dilakukan secara langsung tanpa alat bantu.

Kendati demikian, untuk bisa menyaksikan dengan maksimal, ia menyarankan untuk melihatnya di lokasi yang gelap dan menggunakan alat bantu.

Selain itu, masyarakat juga bisa menggunakan kamera, binokular, atau teleskop kecil apabila ingin melihat detail kawah-kawah di permukaan Bulan.

"Sebaiknya gelap, meskipun pada dasarnya purnama bisa dilihat dari daerah mana pun asalkan cerah pada saat itu," pungkas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Jarang Diketahui, Ini 5 Jenis Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Bersama dengan Kafein

Tren
7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

7 Tanda Terlalu Lama Berlari dan Bisa Membahayakan Tubuh, Apa Saja?

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 28-29 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

[POPULER TREN] Tanda Tubuh Kelebihan Gula | Kekuatan Timnas Uzbekistan

Tren
7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com