Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis dan Daerah yang Merasakan Gempa M 7,4 di Laut Jawa

KOMPAS.com - Gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang Laut Jawa pada Selasa (29/9/2023) sekitar pukul 02.55 WIB.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, hasil analisis menunjukkan parameter update menjadi M 7,1.

Sementara itu, pusat gempa berada di laut, tepatnya 163 kilometer arah timur laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 525 kilometer.

Ia menuturkan, gempa utara Laut Jawa dini hari ini termasuk gempa dalam.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dalam (deep focus)," kata Daryono dalam keterangan resminya, Selasa.

Menurutnya, gempa Laut Jawa ini merupakan akibat dari adanya aktivitas slab pull (tarikan extensional Lempeng Australia ke bawah) pengaruh gaya gravitasi.

Selain itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan kombinasi pergerakan mendatar turun.

Daerah yang merasakan

Daryono menjelaskan, gempa bumi kali ini dirasakan di berbagai daerah, termasuk Kalimantan Selatan.

Daerah Kuta, Bali merasakan getaran gempa dengan skala intensitas V MMI. Dengan skala itu, getaran dapat dirasakan oleh hampir semua penuduk dan membangunkan orang tidur.

Sementara daerah Gianyar, Denpasar, Waingapu, Lombok, Sumbawa merasakan gempa dengan skala intensitas IV MMI.

Untuk daerah Karangkates, gempa dirasakan dengan skala intensitas III-IV MMI.

Daerah Banjarmasin, Kuta Selatan, Tabanan merasakan gempa dengan skala getaran III MMI.

Dengan skala itu, getaran akan terasa nyata dalam rumah, seperti ada truk berlalu.

Untuk getaran skala II-III MMI hanya dirasakan di wilayah Trenggalek, Jawa Timur. Skala itu memungkinkan getaran terasa nyata dalam rumah, seperti ada truk berlalu.

Tidak berpotensi tsunami

Daryono menegaskan, gempa bumi utara Laut Jawa kali ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga pukul 03.22 WIB, BMKG mencatat adanya 2 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo M 6,1 dan M 6,5.

Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat untuk tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

BMKG juga mengimbau warga untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan, sebelum Anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/08/29/084539165/analisis-dan-daerah-yang-merasakan-gempa-m-74-di-laut-jawa

Terkini Lainnya

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke