KOMPAS.com – Banyak jenis aroma yang ada di dunia ini. Salah satunya aroma yang bisa dijadikan pereda stres.
Umumnya, aroma ini berasal dari tanaman yang diekstraksi menjadi minyal esensial.
Minyak esensial tersebut kemudian diuapkan menjadi aromaterapi yang akan menyebar di seluruh ruangan.
Aroma ini akan merangsang pusat emosi di otak yang terhubung dengan indera penciuman.
Aromaterapi juga dapat memengaruhi kadar hormon dan mengatur sistem saraf yang dapat meningkatkan perasaan relaksasi.
Baca juga: Ramai soal Vitamin B Kompleks Bisa Mengurangi Stres, Benarkah? Ini Kata Ahli
Lantas, apa saja aromaterapi tersebut?
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 11 aroma yang bisa meredakan stres:
Dikutip dari VeryWellMind, rosemary dapat mengurangi kadar kortisol di tubuh, sehingga dapat meredakan kecemasan dan stres.
Senyawa dalam rosemary khususnya asam rosmarinic dan asam carnosic memungkinkan untuk memperbaiki kondisi seperti penyakit alzheimer, penyakit parkinson, kecemasan, depresi, epilepsi, dan sindrom penarikan.
Selain itu, rosemary juga memiliki sifat pereda nyeri, anti-inflamasi, anti-spasme, dan dapat meningkatkan daya ingat ketika dihirup.
Aroma lavender dapat membantu menurunkan tekanan darah, menenangkan sistem saraf, dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik.
Hal itu karena lavender mengandung senyawa yang disebut linalool. Senyawa ini telah terbukti menurunkan tekanan darah dan mengurangi kecemasan.
Oleh karena itu, aroma lavender direkomendasikan untuk seseorang yang mengalami stres, kecemasan, atau depresi.
Namun, menghirup aroma lavender juga dikaitkan dengan peningkatan rasa nyeri dan peradangan.
Aroma segar dari pepermin dapat meredakan stres dan gejala kelelahan. Oleh karena itu, pepermin biasanya digunakan sebagai bahan permen karet.