Selain itu, aroma pepermin juga dapat meningkatkan fungsi mental, meredakan batuk dan pilek, serta mengurangi rasa sakit secara fisik.
Pepermin diketahui juga dapat membantu meredakan infeksi bakteri, jamur, dan virus saat dihirup aromanya.
Baca juga: Benarkah Mencium Aroma Tubuh Pasangan Bisa Menurunkan Stres?
Aroma ylang-ylang dapat membantu seseorang menjadi lebih tenang dan mengurangi stres.
Menghirup ylang-ylang sebenarnya juga dapat memperlambat pernapasan dan detak jantung, sehingga membantu orang yang mengalami syok atau trauma.
Selain itu, aroma ini juga dapat digunakan bagi wanita pascamenopause untuk meredakan kecemasan, meningkatkan harga diri, dan menurunkan tekanan darah.
Sebuah studi menunjukkan bahwa minyak esensial aroma lemon memiliki efek antidepresn jika dihirup oleh seseorang.
Oleh karena itu, ini adalah pilihan yang baik untuk menghilangkan stres dan juga peningkatan suasana hati.
Selain itu, minyak lemon dapat membantu meredakan infeksi saluran pernapasan, serta dapat meredakan mual dan muntah selama kehamilan ketika dihirup.
Serai atau lemongrass ini dapat membantu seseorang mengurangi stres dan mengembalikan semangat karena memiliki efek ansiolitik atau antikecemasan.
Selain itu, menghirup aroma serai juga dapat membantu mendinginkan suhu tubuh terutama saat cuaca hangat.
Aromaterapi ini juga dapat membantu pencernaan, meredakan mual, serta memperbaiki gejala menstruasi seperti sakit kepala dan kram otot.
Dilansir dari HealthLine, chamomile yang merupakan bahan popular dalam teg ini diketahui memiliki efek sedatif.
Aroma chamomile memiliki sifat relaksasi yang dapat membantu tidur jika dihirup oleh seseorang.
Selain itu, arom dari tanaman ini juga dapat meredakan gangguan pencernaan, luka, nyeri, bahkan kecemasan yang parah.
Baca juga: Benarkah Bernyanyi Saat Berkendara Bisa Kurangi Stres? Ini Kata Psikolog
Aroma dari minyak esensial pohon cendana ini memiliki sifat ansiolitik yang membuatnya baik untuk mengurangi kecemasan.