Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Radang Kantung Empedu, Gejala, dan Penyebabnya

Kompas.com - 28/06/2023, 14:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Radang kantung empedu atau kolesistis merupakan penyakit yang terjadi saat batu empedu menghalangi empedu keluar dari organ.

Kondisi ini bisa sangat menyakitkan dan bisa menimbulkan komplikasi serius sehingga operasi terkadang diperlukan untuk menghilangkan gejala.

Jika tak ditangani, radang kantung empedu bisa menimbulkan berbagai jenis komplikasi.

Berikut seputar radang kantung empedu yang perlu Anda ketahui:

Baca juga: Sering Bikin Bingung, Ini Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

Pengertian radang kantung empedu

Kantung empedu merupakan organ kecil di bawah hati yang berlokasi di sisi kanan perut bagian atas.

Organ ini menyimpan cairan hijau tua kental yang dikenal dengan empedu yang diproduksi hati untuk membantu proses pencernaan.

Dikutip dari ClevelandClinic, radang kantung empedu berkembang saat empedu terperangkap di kantong empedu dan terinfeksi bakteri.

Penyebab empedu terperangkap biasanya karena adanya batu empedu yang menghalangi aliran empedu keluar dari kantong empedu.

Batu empedu sendiri merupakan endapan cairan pencernaan yang mengeras yang terbentuk di kantong empedu.

Ukuran batu empedu ini bisa berkisar seukuran pasir kecil hingga sebesar bola golf.

Baca juga: Viral Video Batu Empedu Diduga Boba, Ini Penjelasannya

Batu empedu tersusun dari kolesterol atau batu pigmen. Jika terbuat dari kolesterol, batu berwarna kuning, kehijauan.

Sedangkan jika batu pigmen, sebagian besar terbuat dari bilirubin, zat yang dibuat saat hati memecah sel darah merah.

Batu empedu sebenarnya bukan masalah besar selama tidak tersangkut di saluran. Namun, jika saluran empedu tersumbat oleh batu empedu maka bisa menyebabkan penumpukan empedu.

Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan dinding kantong empedu meradang dan membengkak yang akhirnya menyebabkan infeksi bakteri di empedu.

Gejala radang kantung empedu

Penyakit radang kantung empedu atau kolesistis bisa muncul secara akut atau secara kronis.

Berikut ini sejumlah gejala radang empedu dikutip dari laman Healthdirect:

  • Raasa sakit yang hebat di bagian tengah atau kanan perut bagian atas, yang menjalar ke punggung atau bahu.
  • Mual dan atau muntah.
  • Demam.

Sejumlah gejala lain pada radang kantung empedu yang bisa muncul yakni:

  • Perut terasa lembut saat disentuh.
  • Mual dan kembung.
  • Muntah.
  • Demam di atas 38 derajat celcius.
  • Panas dingin.
  • Sakit perut yang semakin parah saat menarik napas dalam-dalam.
  • Sakit perut dan kram setelah makan terutama makanan berlemak.
  • Penyakit kuning.

Baca juga: Mengenal Tanda Adanya Batu Empedu, Nyeri Perut di Kanan Atas hingga Demam

Pengobatan

Berikut ini beberapa cara mengobati radang kantung empedu jika seseorang dinyatakan mengalami kolesistis:

  • Puasa, untuk mengistirahatkan kantong empedu.
  • Menggunakan cairan IV untuk mencegah dehidrasi.
  • Memberi pereda nyeri.
  • Penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi.
  • Melakukan operasi untuk menghilangkan kantong empedu.
  • Menguras kantong empedu dan mencegah penyebaran infeksi.
  • Menghilangkan batu empedu di area yang menyumbat saluran empedu dengan endoskopi.

Komplikasi

Radang kantung empedu, jika dibiarkan tanpa penanganan bisa menyebabkan sejumlah komplikasi yakni:

  • Kantung empedu yang terinfeksi semakin parah.
  • Cholangitis (infeksi akut pada saluran empedu utama dan hati yang mengancam jiwa).
  • Pankreas meradang.

Agar tak terkena radang kantung empedu, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk pecegahan yakni:

  • Makan-makanan yang sehat.
  • Berolahraga.
  • Menurunkan berat badan secara perlahan.

Baca juga: Ramai soal Air Rebusan Batang Serai untuk Obat Batu Empedu hingga Kolesterol, Bagaimana Khasiatnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com