Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kesadaran Skizofrenia Sedunia 24 Mei, Apa Saja Gejala dan Penanganan Skizofrenia?

Kompas.com - 23/05/2023, 18:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

  • Gejala negatif

Gejala negatif mengacu pada berkurangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal.

Misalnya, orang tersebut mungkin mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak kurang emosi seperti tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah, atau berbicara dengan nada monoton.

Selain itu, penderita mungkin kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, menarik diri secara sosial, atau tidak memiliki kemampuan untuk mengalami kesenangan.

Baca juga: Benarkah Suka Bicara Sendiri dan Ngehalu adalah Tanda Gangguan Mental?

Gejala pada remaja

Gejala skizofrenia pada remaja mirip dengan orang dewasa, namun kondisinya mungkin lebih sulit untuk dikenali. Gejala yang dapat dikenali seperti:

  • Menarik diri dari teman dan keluarga
  • Penurunan prestasi di sekolah
  • Sulit tidur
  • Lekas marah atau suasana hati yang tertekan
  • Kurang motivasi.

Selain itu, gejala pada skizofrenia yang dapat dibedakan pada dewasa antara lain:

  • Lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami delusi
  • Lebih cenderung mengalami halusinasi visual.

Baca juga: Mengenal Arti dan Sejarah Titik Koma, Simbol Gerakan Kesehatan Mental

Pengobatan skizofrenia

Dikutip dari sumber yang sama, skizofrenia diketahui membutuhkan pengobatan seumur hidup, bahkan ketika gejalanya mereda.

Pengobatan dengan obat-obatan dan terapi psikososial dapat membantu untuk mengelola dan meredakan skizofrenia. Namun dalam beberapa kasus, dibutuhkan rawat inap.

Biasanya, pengobatan skizofrenia ini dipandu oleh seorang psikiater.

Obat-obatan

Obat merupakan landasan dari pengobatan skizofrenia, biasanya psikiater akan meresepkan obat antipsikotik.

Antipsikotik dianggap dapat mengendalikan gejala dengan memengaruhi dopamine neurotransmitter otak. Mungkin juga psikiater akan meresepkan obat lain, seperti obat antidepresan atau obat anticemas.

Terapi psikososial

Setelah gejala mereda, selain tetap konsumsi obat, juga dapat dibarengi dengan terapi intervensi psikososial dan psikologis.

Intervensi psikososial dan psikologis ini mencakup:

  • Terapi individu

Psikoterapi dapat membantu menormalkan pola pikir. Selain itu, juga untuk belajar mengatasi stres dan mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dini dari kekambuhan yang dapat membantu penderita skizofrenia mengelola penyakit mereka.

  • Pelatihan keterampilan sosial

Terapi ini berfokus pada peningkatan komunikasi dan interaksi sosial dan meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.

  • Terapi keluarga

Terapi ini dengan memberikan dukungan dan pendidikan kepada keluarga yang anggotanya menderita skizofrenia sehingga sering berurusan dengannya.

  • Rehabilitasi keahlian dan dukungan pekerjaan

Ini berfokus pada membantu orang dengan skizofrenia mempersiapkan, menemukan, atau mempertahankan pekerjaan.

Baca juga: 6 Cara Sederhana Jaga Kesehatan Mental di Sela Kegiatan Harian 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com