Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini Gejala Gula Darah Tinggi yang Sering Diabaikan

Kompas.com - 20/01/2023, 20:45 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gula darah tinggi tidak boleh disepelekan karena bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Tingginya kadar gula darah dalam tubuh dapat diakibatkan sering mengkonsumsi makanan maupun minuman yang mengandung gula yang tinggi.

Kondisi di mana Anda memiliki kadar gula darah tinggi disebut juga sebagai hiperglikemia.

Dikutip dari Kompas.com (26/12/2022), hiperglikemia sering terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, tidak dapat menggunakannya dengan baik, atau mengembangkan resistensi insulin.

Saat mengalami kelebihan gula darah, maka tubuh akan memberikan respon dengan menunjukan beberapa gejala.

Apa saja gejala gula darah tinggi?

Baca juga: 5 Manfaat Daun Ketumbar, dari Mengontrol Gula Darah hingga Menurunkan Kolesterol

Gejala gula darah tinggi

Secara umum, kisaran kadar gula darah normal adalah antara 70 mg/dL hingga 130 mg/dL.

Untuk orang yang tidak memiliki diabetes, gula darah normal berada di kisaran 70–99 mg/dl saat berpuasa atau tidak makan selama 8 jam.

Untuk orang tanpa diabetes, gula darah satu hingga dua jam setelah makan biasanya kurang dari 140 mg/dl.

Ada beberapa gejala yang dapat dicurigai sebagai tanda lonjakan kadar gula darah. 

Terkadang orang mungkin akan mengabaikan beberapa gejala karena dianggap sesuatu yang biasa. 

Dikutip dari Healthline, berikut tanda-tanda awal jika tubuh memiliki gula darah yang tinggi:

  • Peningkatan frekuensi buang air kecil
  • Rasa haus yang meningkat
  • Penglihatan kabur
  • Luka sulit sembuh
  • Sakit kepala
  • Sering kelelahan

Gejala gula darah tinggi dapat berkembang seiring waktu, jadi Anda mungkin tidak menyadari bahwa ada sesuatu yang salah pada awalnya.

Semakin lama gula darah tinggi dibiarkan, maka akan memicu penyakit lain yang akan muncul, seperti penyakit mata, ginjal, kardiovaskular, neuropati atau kerusakan saraf.

Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Mengontrol Gula Darah Penderita Diabetes

Kapan harus menghubungi dokter?

Waktu yang tepat untuk Anda pergi mengunjungi dokter adalah saat Anda sudah mengalami beberapa tanda awal diatas.

Terlebih jika tingkat gula darah Anda lebih dari 300 mg/dl.

Dalam kasus yang parah, kadar gula darah yang sangat tinggi (jauh di atas 300 mg/dL).

Kadar gula darah di atas 250 mg/dL atau di bawah 50 mg/dL termasuk berbahaya dan Anda harus segera hubungi bantuan medis.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com