Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Mempercepat Penuaan Dini pada Kulit, Apa Saja?

Kompas.com - 16/11/2022, 20:04 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penuaan dini pada kulit bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari gen, gaya hidup, hingga kebiasaan sehari-hari.

Awalnya, penuaan dini pada kulit akan ditandai dengan munculnya tanda-tanda, seperti kerutan halus, bintik hitam hingga kulit yang mengendur.

Hal ini dapat mempengaruhi penampilan, terutama jika terjadi di usia yang masih terbilang muda.

Baca juga: Penelitian Terbaru: Cegah Penuaan Dini dengan Arbei

Lantas, kebiasaan apa saya yang membuat penuaan dini di kulit?

Kebiasaan yang menyebabkan penuaan dini pada kulit

Dilansir dari Everyday Health, terdapat beberapa hal sepele yang ternyata dapat memicu penuaan dini pada kulit. Apalagi jika hal-hal tersebut terus dilakukan dan tanpa sadar menjadi kebiasaan.

Berikut beberapa kebiasaan sederhana yang ternyata bisa menyebabkan penuaan dini pada kulit:

1. Sering menggosok mata

Dokter kulit di New York City, Paul Jarrod Frank mengatakan bahwa menggosok area mata bukanlah menjadi satu-satunya penyebab penuaan dini pada kulit di bagi mata.

Namun, jika kebiasaan ini dilakukan secara terus menerus, hal itu dapat mengakibatkan peradangan di area mata.

Akibatnya, muncul garis-garis halus di sekitar mata.

"Terus-menerus menggosok mata dapat memengaruhi garis di sekitar mata Anda," kata Tanya Nino, dokter kulit dari California.

 

Baca juga: 5 Kebiasaan Minum Kopi yang Dapat Mempercepat Penuaan


2. Kurang tidur

Jam tidur saagat penting untuk regenerasi kulit. Sebab, kulit akan mengalami regenerasi di malam hari.

Oleh karena itu, kekurangan jam tidur akan mempengaruhi wajah Anda.

Studi yang diterbitkan pada 2015 di Clinical and Experimental Dermatology menunjukkan bahwa kekurangan tidur dapat meningkatkan tanda-tanda penuaan dini pada kulit.

Hal itu juga menyebabkan fungsi kulit barrier menjadi lebih buruk.

Baca juga: 5 Manfaat Daun Pepaya, Mengontrol Gula Darah hingga Kesehatan Kulit

3. Sering minum dengan sedotan

Minum menggunakan sedotan memiliki plus minus bagi kesehatan.Unsplash/Zino De Groot Minum menggunakan sedotan memiliki plus minus bagi kesehatan.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com