Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bahaya Penggunaan Vape atau Rokok Elektronik, Apa Saja?

Kompas.com - 16/11/2022, 13:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penggunaan vape atau rokok elektronik dalam beberapa waktu terakhir sangat populer terutama di kalangan remaja.

Merujuk hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2011 menunjukkan prevalensi perokok elektrik naik 0,3 persen (2011) menjadi 3 persen pada 2021.

Tidak hanya itu saja, prevalensi perokok remaja usia 13-15 tahun juga meningkat sebesar 19,2 persen.

Baca juga: Mengenal Beda Rokok dan Vape...

Muncul anggapan, vape atau rokok elektrik dianggap lebih sehat daripada rokok konvensional berbahan baku tembakau.

Padahal menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, vape atau rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok konvensional.

Kandungan yang terdapat pada rokok elektrik antara lain nikotin, zat kimia, serta perasa/flavour-nya bersifat toxic atau racun.

"Merokok elektrik itu sama bahayanya dengan merokok konvensional. Tidak ada bedanya risiko merokok konvensional dan elektrik, dua-duanya sama bahayanya baik itu sekarang dari segi sosial ekonomi maupun untuk masa depan masalah penyakit yang mungkin timbul dari aktivitas merokok elektrik," ungkapnya saat Peluncuran Data Survei Global Pembukaan Tembakau pada Masyarakat Indonesia 2021 (GATS 2021) di Kantor Kemenkes, Selasa (31/5/2022).

Baca juga: INFOGRAFIK: Rokok dan Vape, Apa Bedanya?


Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto.

Menurutnya, di dalam rokok elektronik terdapat nikotin, karsinogen, serta bahan toksik atau mengandung racun lainnya.

Bahkan vape imbuhnya, dapat menyebabkan adiksi atau ketagihan.

"Jadi tidak benar kalau rokok elektronik lebih aman. Meskipun tidak mengandung tar ternyata rokok elektronik itu ada bahan karsinogen," ujarnya dikutip dari Kompas.com (13/8/2022).

Baca juga: Paru-paru Pemuda AS Rusak Akut Diduga gara-gara Vape, Apa Kandungan Vape?

Bahaya penggunaan vape atau rokok elektronik

Ilustrasi rokok elektrik, rokok vape, vape. Bahaya rokok vape tingkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria 20 tahun ke atas.PIXABAY Ilustrasi rokok elektrik, rokok vape, vape. Bahaya rokok vape tingkatkan risiko disfungsi ereksi pada pria 20 tahun ke atas.

Berikut bahaya menggunakan vape atau rokok elektronik.

1. Merusak paru-paru

Diberitakan Kompas.com (25/1/2019), penggunaan vape atau rokok elektrik dapat merusak paru-paru.

Hal tersebut diungkapkan oleh dokter ahli jantung Stanton Glantz.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com