Dikutip dari Kompas.com, Imran Khan dan 85 orang lain mengundurkan diri dari parlemen pada 2 Oktober 2007.
Pengunduran diri ini merupakan bentuk protes terhadap Pervez Musharraf yang terpilih kembali dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan pada 6 Oktober 2007.
Imbasnya, Khan pun ditangkap dan menjadi tahanan rumah antara 3-14 November 2007.
Tak puas, Imran Khan kembali menyuarakan protes pada 30 Oktober 2011. Kali ini, ia berbicara kepada lebih dari 100.000 pendukung di Lahore, menentang kebijakan pemerintah.
Aksinya berjalan dengan sukses. Pada 25 Desember 2011, ratusan ribu pendukung lainnya ikut melayangkan protes terhadap pemerintah Pakistan.
Sejak saat itu, Imran Khan dianggap sebagai ancaman oleh partai-partai politik di Pakistan.
Baca juga: Kejatuhan Perdana Menteri Imran Khan dan Demonstrasi Mahasiswa
Bulan-bulan menjelang pemilihan legislatif pada awal 2013, Khan dan partainya menarik perhatian dan mendulang dukungan dari beberapa politisi veteran.
Bahkan dalam jajak pendapat pada 2012, Imran Khan didapuk sebagai tokoh politik paling populer di Pakistan.
Pada 2018, Khan pun menjadi Perdana Menteri Pakistan setelah memenangkan dukungan dari para pemimpin militer.
Imran Khan juga menjadi orang pertama dalam sejarah pemilu Pakistan yang berhasil menang di semua lima daerah pemilihan.
Sebagai Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan membuat agenda yang mencakup reformasi besar-besaran di hampir semua bidang pemerintahan, termasuk pembentukan provinsi baru di Punjab Selatan.
Kedekatan Khan dengan militer Pakistan dan kondisi ekonomi yang rapuh, mendorongnya menghadapi tantangan tak berujung.
Pada akhir 2020, partai-partai oposisi utama membentuk Pakistan Democratic Movement (PDM) dengan tujuan meningkatkan independensi pemerintahan sipil dari militer.
PDM memprotes dan menuduh Khan sebagai boneka tentara dan terus mendesaknya untuk mundur.
Pada akhir 2021, Khan kehilangan suporter terpentingnya, yaitu militer negara. Reputasi Khan pun anjlok bahkan di partainya sendiri.
Hingga puncaknya, Imran Khan resmi digulingkan dari jabatan Perdana Menteri Pakistan pada 10 April 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.