Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Penyakit Misterius yang Tewaskan Hampir 100 Orang di Sudan

Kompas.com - 31/12/2021, 09:41 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Potensi wabah setelah banjir

 

Kelompok bantuan kemanusiaan Médecins Sans Frontires (MSF), atau Doctors Without Borders, mencatat dalam sebuah pernyataan bulan lalu bahwa ini banjir menciptakan potensi munculnya wabah penyakit. 

"Orang-orang tidak memiliki cukup air atau pilihan untuk penyimpanan air, dan tidak ada pengumpulan sampah, sementara kambing dan anjing mati dibiarkan membusuk di sistem drainase," tambah pernyataan itu dikutip dari Foxnews. 

"Dengan kondisi yang semakin diperburuk oleh masuknya pendatang baru [di kamp], orang-orang berisiko lebih tinggi terkena wabah dan penyakit yang ditularkan melalui air seperti diare akut, kolera , dan malaria," jelas penyataan tersebut. 

Kementerian Kesehatan Sudan Selatan menyebutkan, kematian karena penyakit yang masih misterius itu sebagian besar dilaporkan terjadi pada tua dan anak-anak usia 1 sampai 14 tahun.

Baca juga: WHO Selidiki Penyakit Misterius yang Tewaskan Hampir 100 Orang Sudan

Komisaris wilayah Fangak Biel Boutros Biel mengatakan bahwa kematian baru terjadi pada orang tua.

Beil menyebut saat ini tim WHO telah kembali, namun menurutnya WHO belum mengkomunikasikan temuan kepada pejabat setempat.

Beil mengatakan bahwa beberapa organisasi non-pemerintahan saat ini telah mengirimkan pasokan medis ke Fangak dan sedang dalam proses mendirikan klinik keliling untuk membantu merawat orang.

Adapun Collins Boakye-Agyemang yang merupakan juru bicara WHO Afrika hanya mengatakan badan tersebut mulai menyelidiki wabah pada bulan November.

 Baca juga: Update Corona 31 Desember: Berikut Ini Efek Vaksin Pfizer pada Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com