Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gejala Penyakit Misterius yang Tewaskan Hampir 100 Orang di Sudan

Dilaporkan hampir 100 ratus orang tewas di Fangak, negara bagian Jonglei di bagian utara Sudan Selatan karena penyakit yang tidak terdiagnosis, menurut pernyataan pers baru-baru ini. 

Gejala penyakit misterius di Sudan Selatan

Dilansir dari ABC News, sejumlah gejala yang menyertai penyakit misterius di Sudan tersebut yakni:

  • Batuk
  • Diare
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri dada
  • Nyeri sendi
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelemahan tubuh. 

Sebelumnya pada 13 November 2021, Kementerian Kesehatan Sudan Selatan menerima laporan beberapa kematian yang menimpa anak-anak usia satu hingga 14 tahun serta orang tua dengan gejala demam tinggi, muntah, kelelahan, nyeri sendi, kehilangan nafsu makan, dan nyeri pada dada tanpa penyebab yang tidak diketahui.

WHO kemudian menguji sampel dari pasokan air untuk mengetahui apakah penyakit kemungkinan merupakan kolera, namun hasilnya negatif. 

"Wilayah Fangak adalah salah satu lokasi yang paling terkena dampak banjir di Sudan Selatan pada tahun 2021. Itu telah meningkatkan beban penyakit penyakit endemik umum seperti malaria, diare akut antara lain," tulis pernyataan WHO. 

Banjir ekstrem ini adalah bencana alam terburuk dalam 60 tahun terakhir, menyebabkan lebih dari 200.000 orang mengungsi dari rumah mereka.


Potensi wabah setelah banjir

Kelompok bantuan kemanusiaan Médecins Sans Frontires (MSF), atau Doctors Without Borders, mencatat dalam sebuah pernyataan bulan lalu bahwa ini banjir menciptakan potensi munculnya wabah penyakit. 

"Orang-orang tidak memiliki cukup air atau pilihan untuk penyimpanan air, dan tidak ada pengumpulan sampah, sementara kambing dan anjing mati dibiarkan membusuk di sistem drainase," tambah pernyataan itu dikutip dari Foxnews. 

"Dengan kondisi yang semakin diperburuk oleh masuknya pendatang baru [di kamp], orang-orang berisiko lebih tinggi terkena wabah dan penyakit yang ditularkan melalui air seperti diare akut, kolera , dan malaria," jelas penyataan tersebut. 

Kementerian Kesehatan Sudan Selatan menyebutkan, kematian karena penyakit yang masih misterius itu sebagian besar dilaporkan terjadi pada tua dan anak-anak usia 1 sampai 14 tahun.

Komisaris wilayah Fangak Biel Boutros Biel mengatakan bahwa kematian baru terjadi pada orang tua.

Beil menyebut saat ini tim WHO telah kembali, namun menurutnya WHO belum mengkomunikasikan temuan kepada pejabat setempat.

Beil mengatakan bahwa beberapa organisasi non-pemerintahan saat ini telah mengirimkan pasokan medis ke Fangak dan sedang dalam proses mendirikan klinik keliling untuk membantu merawat orang.

Adapun Collins Boakye-Agyemang yang merupakan juru bicara WHO Afrika hanya mengatakan badan tersebut mulai menyelidiki wabah pada bulan November.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/12/31/094101065/gejala-penyakit-misterius-yang-tewaskan-hampir-100-orang-di-sudan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke