Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Vaksin Booster Berbayar Belum Saatnya dan Tidak Etis!

Kompas.com - 29/08/2021, 16:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Tidak etis saat banyak warga belum divaksin

Di sisi lain, alih-alih membahas soal vaksin booster atau vaksin dosis ketiga, epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman meminta Pemerintah fokus pada penyelesaian program vaksinasi dosis 1 dan 2 terlebih dulu. 

Sebab menurut dia, apabila program vaksinasi tidak berjalan baik maka berpotensi akan ada lonjakan kasus hingga kematian.

Menurut Dicky vaksin booster baru bisa diberikan tahun depan, namun dengan catatan.

"Dengan catatan setidaknya sudah 80 persen dari total penduduk sudah mendapat vaksinasi kedua atau lengkap," ujar Dicky.

Membahas soal vaksin berbayar di saat masih banyak warga kesulitan mengakses vaksin gratis program Pemerintah, menurut Dicky tidak etis. 

"Belum lagi kelompok yang sulit diajak vaksin, dengan adanya vaksin berbayar maka akan lebih sulit lagi mengajak mereka," jelas Dicky.

Baca juga: PPKM Berakhir Besok, Akankah Diperpanjang? Ini Tren Kasus Covid-19 Selama Sepekan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com