Sementara itu menurut epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo, vaksin booster memang diperlukan di tengah-tengah pandemi Covid-19. Namun menurut dia bukan untuk saat ini.
"Diperlukan tentu iya, tapi belum saatnya sekarang, sementara coverage vaksinasi masih rendah," kata Windhu pada Kompas.com, Minggu (29/8/2021).
Windhu mengatakan, wacana vaksin booster ini tidak tepat disampaikan saat ini. Menurut dia, wacana vaksin booster dibicarakan ketika hampir semua penduduk Indonesia sudah mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap.
"Nanti bila nyaris semua total sasaran yang 208 juta penduduk Indonesia sudah divaksinasi lengkap dua dosis, barulah vaksin booster (ke-3 atau ke-4) bisa diwacanakan, mau gratis atau berbayar itu tergantung bagaimana kondisi pandemi saat itu," tutur Windhu.
Pihaknya mengingatkan, masyarakat umum, termasuk pejabat publik, dan lain-lain tidak boleh memperoleh vaksin booster atau vaksin dosis ke-3.
"WHO sendiri sudah melarang booster ke-3 saat ini di mana masih banyak penduduk dunia yang belum memperoleh vaksinasi sama sekali," tegasnya.
Baca juga: Viral Unggahan Uang Logam Rp 100.000 Terbuat dari Emas, Ini Kata BI