Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlukah Mencukur Bulu Kemaluan? Begini Risikonya

Kompas.com - 13/08/2021, 18:02 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Selama ini mungkin masih banyak orang yang menyepelekan fungsi bulu kemaluan. Padahal, bulu yang tumbuh di sekitar kelamin manusia ini mempunyai beberapa manfaat bagi tubuh.

Sejumlah ilmuwan pun memiliki teori mengenai manfaat bulu kemaluan bagi tubuh.

Dilansir dari Medical News Today melalui KOMPAS.com, manfaat utama dari bulu kemaluan adalah mengurangi gesekan selama hubungan seksual.

Seperti yang diketahui, kulit di sekitar area alat kelamin sangat sensitif. Bulu kemaluan secara alami dapat mengurangi gesekan yang terjadi saat berhubungan seks maupun aktivitas lainnya.

Selain itu, bulu kemaluan juga dapat mencegah bakteri dan mikroorganisme lain masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Bulu Anjing dan Kucing yang Menempel di Kain

Ditambah lagi, bulu kemaluan juga dapat membantu menjebak kotoran dan patogen yang mungkin masuk ke dalam tubuh melalui vagina atau penis.

Menurut sebuah studi tahun 2017, bulu kemaluan dapat membantu mengurangi risiko tertular infeksi menular seksual (IMS). Akan tetapi, hal tersebut masih perlu dibuktikan melalui penelitian tambahan yang lebih mendalam.

Perlukah mencukur bulu kemaluan?

Bagi kebanyakan orang dewasa, mencukur bulu kemaluan bukanlah hal yang aneh.

Menurut sebuah studi pada tahun 2015, setidaknya 95 persen orang mencukur bulu kemaluan sebanyak satu kali dalam sebulan.

Masih menurut penelitian yang sama, 60 persen pria dan 24 persen wanita cenderung memilih pasangan yang tidak atau sedikit memiliki bulu pada kemaluannya.

Ada beberapa alasan yang membuat seseorang mencukur bulu kemaluannya, yakni:

- Preferensi pribadi: Sebagian orang lebih menyukai tidak memiliki bulu kemaluan.

- Pilihan pasangan: Tak jarang orang yang mencukur bulu kemaluannya karena menuruti permintaan pasangannya.

Baca juga: Mitos Bulu Kucing Sebabkan Kemandulan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter

- Peningkatan kepuasan: Menurut sebuah studi, terdapat korelasi antara mencukur bulu kemaluan dengan tingkat kepuasan hubungan. Hasilnya, sebagian perempuan yang mencukur bulu kemaluan merasa feminitasnya meningkat.

- Persiapan untuk aktivitas seksual: Sebagian orang yang mencukur bulu kemaluannya mungkin merasa sangat terbantu saat melakukan seks oral.

- Tekanan teman sebaya atau masyarakat: Beberapa orang mungkin menyesuaikan diri dengan kepercayaan masyarakat. Misalnya, dalam agama Islam, diwajibkan seseorang untuk mencukur bulu kemaluannya 40 hari sekali.

Risiko mencukur bulu kemaluan

Secara umum, mencukur bulu kemaluan terbilang aman, namun ada beberapa efek samping yang sering terjadi, di antaranya:

Baca juga: Foto Viral Bulu Kucing Berwarna Biru, Diduga akibat Cat Rambut

- Gatal

- Luka kecil akibat pisau cukur

- Potensi cedera, jika menggunakan pisau cukur atau gunting

- Ruam

- Infeksi

(Editor: Galih Pangestu Jati)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com