Dengan demikian, melalui pemeriksaan Whole Genome Sequencing dapat dibedakan garis keturunan Omicron yang menginfeksi apakah subvarian BA.1.1, BA.1, BA.2, atau BA.3.
Dia menambahkan, Omicron siluman BA.2 yang juga dijuluki 'Son of Omicron' ini, memiliki kemampuan untuk menghindari dari hasil pemeriksaan S-gene Target Failure (SGTF).
"Varian siluman ini, kan, dibilang BA.2, kenapa dibilang begitu karena biasanya (pada varian) Omicron protein S-nya tidak bisa kita deteksi karena ada mutasi di protein S-nya," ujar Nadia.
"(Pada) BA.2 tidak ada fenomena SGTF itu, sehingga pada pemeriksaan SGTF untuk menentukan apakah kemungkinan seseorang probable Omicron, bisa terdeteksi pada pemeriksaan WGS," sambung dia.
Baca juga: 9 Gejala Omicron pada Orang yang Divaksinasi Lengkap, Apa Saja Gejalanya?
Sementara itu, Nadia memaparkan gejala Omicron siluman BA.2 cenderung sama dengan infeksi varian lain yakni gangguan pada saluran pernapasan.
Lebih lanjut dia berkata, pada varian Delta ditemukan gejala seperti demam, sesak napas, hingga hilangnya penciuman (anosmia).
Akan tetapi, gejala Omicron justru ditemukan lebih ringan.
Nadia pun membeberkan beberapa gejala Omicron siluman yang paling banyak dikeluhkan pasien, di antaranya:
Baca juga: Kasus Omicron di Luar Pulau Jawa dan Bali Meningkat, Epidemiolog: Kelompok Berisiko Akan Terdampak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.