Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia. BRIN memiliki tugas menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.

Petugas

Kompas.com - 09/04/2024, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Tri Wahyuni*

PEMBACA tentu sering sekali mendengar kata petugas dalam keseharian.

Secara umum dapat dikatakan bahwa makna petugas berkembang “liar” dan arbriter bergantung dari sudut pandang, konteks, dan wilayah mana kata tersebut muncul.

Berkaitan dengan itu, di masyarakat banyak sekali bermunculan gabungan kata petugas. Selintas, pengetahuan dasar kita memaknai petugas sebagai aparat penegak hukum.

Masifnya pemberitaan yang dilakukan oleh beberapa media, baik cetak maupun elektronik yang menunjukkan penggunaan kata petugas identik dengan makna ‘polisi, sipir, atau orang-orang yang berkaitan dengan hukum’.

Misalnya dalam kalimat “Kasus pencurian tersebut sudah ditangani petugas”. Kata petugas dalam kalimat tersebut mengarah pada polisi atau aparat keamanan yang memiliki kewenangan untuk menyelesaikan perkara-perkara hukum.

Ada lagi kata petugas upacara yang merujuk pada ‘orang-orang yang ditunjuk sebagai pelaksana dalam sebuah upacara’ yang tentunya akan muncul pada konteks formal, yakni upacara bendera atau apel.

Kata petugas parkir misalnya, akan muncul pada situasi komunikasi semi formal atau formal. Dalam situasi informal lebih banyak muncul kata tukang parkir. Hal tersebut menambah pembuktian bahwa bahasa itu bersifat sangat dinamis dan fluktuatif.

Kreativitas pengguna bahasa membentuk kata dan istilah dapat dimaknai sebagai buah pemikiran berdasarkan pengalaman indrawi yang dialami.

Belum lama ini kita telah melaksanakan pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih calon pemimpin bangsa Indonesia serta anggota-anggota dewan.

Tidak susah bagi kita untuk memutakhirkan pengetahuan kita mengenai perkembangan yang terjadi sebelum dan sesudah pelaksanaan pemilu. Banyak sekali fenomena yang terjadi pada pemilihan umum tahun 2024 ini.

Maraknya platform media sosial maupun media mainstream mengemas pemberitaan tentang pemilu menjadi fenomena tersendiri karena tiap orang yang memiliki akun media sosial kini mendadak menjadi pewarta dengan sudut pandang masing-masing.

Kebebasan bersuara melalui media sosial menjadi hal yang berdampak cukup signifikan, baik positif maupun negatif, bergantung dari sudut pandang orang menilainya.

Bahkan, kekreatifan warganet dan masyarakat luas dalam pembentukan kata yang dikaitkan dengan kampanye di tahun politik dapat menjadi indikasi menggiring suara rakyat pada pemilihan umum yang digelar secara serentak di wilayah Nusantara.

Kekuatan kata dan istilah seolah menjadi magnet tersendiri yang tidak dapat dianggap remeh.
Ada hal yang menarik dari sekian banyaknya istilah yang muncul dalam pemberitaan tentang pemilu berkaitan dengan kata petugas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com