Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subvarian Omicron BA.2 Sudah Menyebar di 5 Negara Afrika, WHO Sebut Sulit Dideteksi

Kompas.com - 07/02/2022, 07:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa subvarian Omicron yang disebut BA.2 telah menyebar di lima negara di Benua Afrika. WHO pun telah memasukkan subvarian BA.2 sebagai Variant of Concern (VoC) pada 1 Februari 2022. 

Di samping itu, para peneliti juga menemukan bahwa subvarian BA.2 telah berkontribusi pada kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara.

Bahkan, berbagai laporan mengatakan subvarian yang dijuluki 'Son of Omicron' telah menggantikan subvarian sebelumnya yakni BA.1 di Denmark.

"BA.2 telah ditemukan di lima negara (di Afrika), yaitu Botswana, Kenya, Malawi, Senegal, dan juga Afrika Selatan. Kami sangat khawatir," kata ilmuwan WHO Dr Niksy Gumede-Moeletsi dilansir dari Reuters, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: WHO Resmi Masukkan Subvarian BA.2 Son of Omicron Jadi Variant of Concern

Dia menambahkan bahwa subvarian BA.2 sulit diidentifikasi karena tidak bisa dideteksi oleh kriteria S-gene target failure.

Sebab, kriteria tersebut digunakan untuk membedakan varian Omicron dengan varian virus corona lainnya.

Gumede-Moeletsi mengatakan, saat ini WHO bekerja keras dengan para peneliti di laboratorium, dan meminta mereka untuk menganalisis sampel Omicron lebih lanjut. Hal itu dilakukan agar mendapatkan data yang lebih banyak terkait penyebaran subvarian BA.2.

Di sisi lain, Gumede-Moeletsi berkata, subvarian BA.1 dari varian Omicron tampaknya lebih mudah dilacak dibandingkan varian sebelumnya.

Hal tersebut dikarenakan subvarian BA.1 kehilangan satu dari tiga target gen yang digunakan dalam tes PCR (polymerase chain reaction).

Namun, subvarian Omicron BA.2 tidak memiliki gen yang hilang seperti subvarian BA.1. Sehingga, para peneliti menyebut BA.2 sebagai subvarian 'siluman'.

Meski demikian, seperti varian virus corona lainnya, seseorang yang terinfeksi subvarian BA.2 masih bisa terdeteksi melalui alat uji Covid-19, kendati alat tersebut tidak dapat menunjukkan varian mana yang menjadi penyebab infeksi.

Kini, para peneliti tengah memantau subvarian tersebut dengan cara yang sama dengan varian sebelumnya termasuk Delta, yaitu dengan melacak jumlah genom virus yang dikirimkan ke database publik seperti GISAID.

Baca juga: Ini Gejala Omicron dari yang Ringan hingga Berat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com