Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lucid Dream dari Sudut Pandang Sains

Kompas.com - 03/03/2022, 13:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Lucid dream adalah kondisi ketika seseorang sadar selama mimpi. 

Kondisi ini biasanya terjadi selama tahap rapid eye movement (REM), yakni tahap mimpi tidur.

Diperkirakan 55 persen orang memiliki satu atau lebih lucid dream dalam hidup mereka.

Orang yang mengalami lucid dream menyadari sendiri kesadarannya. Ini adalah bentuk metakognisi atau kesadaran akan kesadaran.

Seringkali, lucid dream juga memungkinkan seseorang untuk mengontrol apa yang terjadi dalam mimpinya.

Baca juga: Bukan Sekadar Mimpi, Syuting Film di Luar Angkasa Segera Terwujud

Beberapa orang melaporkan bahwa lucid dream terasa sangat jelas dan nyata, sementara yang lain mengatakan bahwa mereka mengalami lucid dream yang sedikit lebih kabur.

Dilansir dari Healthline, dalam 20 tahun terakhir, psikofisiolog Dr. Stephen LaBerge telah menjadi pelopor penelitian lucid dream. 

Dr. LaBerge tidak hanya menemukan salah satu teknik lucid dream yang paling populer, tetapi ia juga memimpin banyak studi ilmiah tentang masalah ini.

Penelitian LaBerge telah membantu para peneliti menemukan manfaat terapeutik dari lucid dream.

Di antaranya adalah lucid dream mungkin berguna dalam mengobati beberapa kondisi, seperti PTSD, mimpi buruk berulang, dan kecemasan.

Baca juga: Mengapa Kita Tak Bisa Mengingat Mimpi Sendiri? Sains Jelaskan

Lucid dream biasanya terjadi secara spontan. Namun, lucid dream dapat dipelajari melalui berbagai metode.

Bagaimana rasanya mengalami lucid dream?

Seperti kebanyakan mimpi, lucid dream biasanya akan terjadi selama tahap rapid eye movement (REM).

Bagi sebagian orang, lucid dream terjadi secara spontan, tetapi beberapa orang melatih diri mereka sendiri untuk merasakan pengalaman lucid dream.

Beberapa orang mungkin langsung terbangun setelah menyadari bahwa mereka sedang bermimpi.

Namun, ada pula yang dapat mempengaruhi tindakan mereka sendiri dalam mimpi.

Baca juga: Sering Mimpi Buruk Covid-19 Selama Pandemi? Anda Tidak Sendiri

Kepada Medical News Today, seseorang yang mengaku mengalami lucid dream mengatakan bahwa ia mampu memanipulasi narasi mimpi untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi dirinya sendiri.

“Biasanya saya bisa mengendalikan narasi dalam mimpi, jadi misalnya, jika saya tidak senang dengan apa yang terjadi dalam mimpi, saya bisa mengubahnya.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com