Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Fungsi Stonehenge? Kini Ilmuwan Tahu Jawabannya

Kompas.com - 02/03/2022, 19:15 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menjelaskan bahwa Stonehenge, struktur masif prasejarah dari batu yang terdapat di Inggris ini digunakan sebagai kalender Matahari pada masanya.

Temuan tersebut berdasarkan pada analisis yang cermat terhadap jumlah dan posisi batu yang membentuk situs tersebut. Selain itu juga melalui perbandingan dengan sistem kalender kuno lainnya yang mungkin memengaruhi pembangunan Stonehenge.

Mengutip Science Alert, Rabu (2/3/2022) penelitian baru ini dibangun di atas penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa batu sarsen yang membentuk sebagian besar Stonehenge semuanya berasal dari sumber yang sama.

Itu berarti, batu-batu itu dipasang pada waktu yang sama dan mungkin dimaksudkan untuk satu tujuan.

Baca juga: Arkeolog Temukan Monumen Neolitik Berusia 4.500 Tahun Dekat Stonehenge

Dari pemikiran tersebut, arkeolog Timothy Darvill dari Bournemouth University di Inggris melanjutkan untuk melihat posisi batu dan bagaimana batu-batu tersebut mungkin terkait dengan sistem penanggalan.

“Ini adalah kalender abadi yang mengkalibrasi ulang setiap titik balik matahari musim dingin. Ini akan memungkinkan orang-orang kuno yang tinggal di dekat monumen di tempat yang sekarang disebut Wiltshire, Inggris, untuk melacak hari dan bulan dalam setahun," ungkap Darvill.

Tim pun menyebut bila mereka mulai memahami cara kerja kalender kuno tersebut.

"Kalender bekerja dengan cara yang sangat mudah. Masing-masing dari 30 batu di mewakili satu hari dalam sebulan yang dibagi menjadi tiga minggu dan terdiri dari 10 hari," kata Darvill.

"Bulan kabisat mungkin didedikasikan untuk dewa-dewa situs yang diwakili oleh lima triliton di tengah situs," tambah Darvill.

Triliton adalah struktur yang terdiri dari dua batu vertikal besar yang menopang batu ketiga yang dipasang secara horizontal di bagian atas

Selanjutnya, dalam berperan sebagai kalender Matahari, titik balik Matahari musim dingin dan musim panas dapat dilihat melalui pasangan batu yang sama setiap tahun.

Itu akan bertindak sebagai cara untuk memeriksa kesalahan. Jika Matahari pernah berada di tempat yang salah pada titik Mahatari, maka orang-orang kuno akan tahu bahwa mereka salah dalam menghitung tahun.

Baca juga: Ditemukan Situs Kuno Berusia 5.650 Tahun Dekat Stonehenge

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com