Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Seukuran Gunung di Bawah Pantai Selatan Jepang Bisa Jadi Magnet Gempa Besar

Kompas.com - 09/02/2022, 21:01 WIB
Mela Arnani,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Massa batuan beku seukuran gunung di bawah pantai selatan Jepang bisa menjadi semacam magnet untuk gempa bumi besar.

Menurut visualisasi 3D terbaru yang dikenal sebagai Kumano Pluton, energi tektonik dari gempa besar tampaknya dialihkan ke beberapa titik di sepanjang sisinya.

Hal ini dapat membantu para ilmuwan memprediksi secara lebih baik mengenai dampak gempa besar di wilayah tersebut, serta lebih memahami interaksi massa beku ini dengan aktivitas tektonik.

Baca juga: Gletser yang Terbentuk Sekitar 2.000 Tahun di Gunung Everest Mencair

"Kami tidak dapat memprediksi secara pasti kapan, di mana, atau seberapa besar gempa bumi di masa depan. Tapi dengan menggabungkan model data pemantauan, kami dapat mulai memperkirakan proses dalam waktu dekat," kata ahli geofisika Shuichi Kodaira dari Japan Agency for Marine-Earth Science dan Teknologi di Jepang seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (9/2/2022).

Sebagai informasi, penelitian ini telah dipublikasikan di Nature Geophysics.

Kodaira menuturkan, studi ini akan memberikan data yang sangat penting bagi masyarakat Jepang, agar mampu bersiap menghadapi gempa besar di masa depan.

Adapun petunjuk dari Kumano Pluton pertama kali terungkap pada tahun 2006. Ini adalah fitur batuan yang dikenal sebagai pluton, intrusi batuan beku yang menggantikan batuan di bawah tanah, perlahan mendingin dan mengeras dalam bongkahan besar.

Pencitraan seismik mengungkapkan, ada sesuatu dengan kepadatan yang berbeda dengan batuan sekitarnya di zona subduksi Nankai, wilayah di mana satu lempeng tektonik tergelincir di bawah tepi yang lain, disertai dengan peningkatan gempa dan aktivitas gunung berapi.

Simulasi numerik membantu mengungkapkan bahwa potongan itu plutonik, namun penemuan ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Saat ini, dengan menggunakan data seismik selama 20 tahun dari zona subduksi Nankai, tim peneliti telah memetakan keseluruhan Pluton Kumano.

Gempa dan getaran, meski merusak, juga bisa menjadi alat yang sangat kuat. Gempa adalah hal yang luar biasa, yang beriak keluar dari titik asal mereka, menyebar, dan memantul di sekitar.

Cara gelombang seismik bergerak melalui dan memantulkan material tertentu memungkinkan seismolog untuk memetakan struktur yang tidak dapat kita lihat jauh di bawah tanah.

Baca juga: Mengapa Letusan Gunung Berapi Tonga Sangat Besar dan Menimbulkan Tsunami? Ahli Jelaskan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com