KOMPAS.com - Sari-sari makanan melalui proses pembakaran (oksidasi) sehingga didapatkan zat gizi dan energi yang bermanfaat bagi tubuh.
Selain mendapatkan zat yang berguna, dalam proses metabolisme tersebut juga dihasilkan pula zat-zat yang tak berguna bagi tubuh.
Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, zat-zat yang tidak berguna tersebut dapat berbahaya bagi kesehatan jika dibiarkan tetap berada di dalam tubuh.
Adapun Proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak terpakai disebut ekskresi.
Contoh zat sisa yang harus dibuang dari tubuh adalah urine, cairan empedu, karbondioksida, serta keringat yang dikeluarkan melalui alat-alat ekskresi, yaitu ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.
Baca juga: Macam-Macam Sistem Ekskresi Binatang
Dilansir dari Medical News Today dan WebMD, berikut adalah alat-alat ekskresi manusia:
Kulit adalah organ tubuh terbesar dan terberat. Tugasnya yang paling utama adalah melindungi bagian dalam tubuh dari lingkungan luar.
Di samping perannya sebagai penghalang dan pelindung, kulit membantu mempertahankan suhu internal yang tepat.
Adapun beberapa dari banyak fungsi kulit adalah melindungi dari patogen, menyimpan lipid (lemak) dan air, serta menciptakan sensasi melalui ujung saraf yang mendeteksi suhu, tekanan, getaran, sentuhan, dan cedera.
Hati adalah organ besar berdaging yang terletak di sisi kanan perut. Hati berwarna coklat kemerahan dan terasa kenyal saat disentuh.
Baca juga: Mengenal Sistem Endokrin dan Zat yang Dihasilkan Tiap Organ
Hati memiliki dua bagian besar, yang disebut lobus kanan dan kiri.
Kantung empedu berada di bawah hati, bersama dengan bagian pankreas dan usus.
Hati dan organ-organ tersebut bekerja sama untuk mencerna, menyerap, dan memproses makanan.
Adapun tugas utama hati adalah menyaring darah yang berasal dari saluran pencernaan, sebelum dialirkan ke seluruh tubuh.
Hati juga mendetoksifikasi bahan kimia dan memetabolisme obat-obatan.
Baca juga: 7 Tanda Paru-paru Tidak Sehat, Sesak Napas hingga Batuk Kronis