Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Petunjuk Pengobatan dari Otopsi Paru-paru Pasien Covid-19

Kompas.com - 18/11/2021, 12:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Tahun kedua virus corona penyebab Covid-19 menyebar, para ilmuwan masih terus mencari tahu tentang virus ini.

Salah satu penelitian baru dilakukan oleh para ilmuwan dari National Institutes of Health, yang mencari tahu bagaimana virus SARS-CoV-2 menyebar dan merusak jaringan paru-paru.

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas terkait hal tersebut, mereka melakukan otopsi paru-paru dan sampel plasma dari orang yang meninggal akibat Covid-19.

Baca juga: Studi: Masyarakat yang Belum Divaksinasi Cenderung Abai pada Pencegahan Covid-19

Hasil penelitian ini dapat membantu memprediksi kasus Covid-19 yang parah dan berkepanjangan, terutama di antara orang-orang yang berisiko tinggi, sekaligus memberi informasi perawatan yang efektif.

Melansir Medical Xpress, penelitian yang diterbitkan dalam Science Translational Medicine ini menggunakan sampel paru-paru dari 18 kasus Covid-19 dan sampel plasma dari enam di antaranya.

Sampel penelitian ini berasal dari pasien yang memiliki setidaknya satu kondisi berisiko tinggi, seperti lanjut usia, diabetes, atau obesitas.

Peneliti melibatkan pasien yang meninggal antara Maret hingga Juli 2020, dengan waktu kematian berkisar antara tiga hingga 47 hari setelah gejala Covid-19 dimulai.

Kerangka waktu yang bervariasi ini memungkinkan para ilmuwan untuk membandingkan kasus jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Setiap kasus menunjukkan temuan yang konsisten dengan kerusakan alveolar difus, yang mencegah aliran oksigen yang tepat ke darah dan akhirnya membuat paru-paru menebal dan kaku.

Baca juga: Mengenal Obat Covid Molnupiravir, yang Disebut Menkes Budi Akan Digunakan Tahun Depan

Meski cakupan penelitian kecil, para ilmuwan mengatakan data mereka mengungkapkan tren yang dapat membantu mengembangkan terapi Covid-19 baru dan menyempurnakan kapan harus menggunakan terapi yang ada pada berbagai tahap perkembangan penyakit.

Temuan tersebut mencakup rincian tentang bagaimana SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, menyebar di paru-paru, memanipulasi sistem kekebalan, menyebabkan trombosis luas yang tidak kunjung sembuh, dan menargetkan jalur pensinyalan yang memicu gagal paru, fibrosis, dan kerusakan perbaikan jaringan.

Para peneliti mengatakan, data tersebut sangat relevan untuk merawat pasien Covid-19 yang berusia lanjut, obesitas, atau menderita diabetes— yang mana semuanya dianggap sebagai populasi berisiko tinggi untuk kasus yang parah.

Selain itu peneliti juga menemukan, bahwa virus corona secara langsung menginfeksi sel-sel epitel basal di dalam paru-paru, menghambat fungsi penting mereka untuk memperbaiki saluran udara dan paru-paru yang rusak dan menghasilkan jaringan yang sehat.

Proses virus corona berbeda dengan cara virus influenza menyerang sel-sel di paru-paru. Temuan ini juga memberi para ilmuwan informasi tambahan untuk digunakan ketika mengevaluasi atau mengembangkan terapi antivirus.

Baca juga: Tes Kekebalan Tubuh terhadap Covid-19 Hanya 10 Menit, Studi Jelaskan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com