Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian: Orang Berusia 50 Tahun ke Atas yang Terinfeksi Covid-19 Menghasilkan Antibodi Lebih Banyak

Kompas.com - 09/11/2021, 20:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - MAunculnya varian SARS-CoV-2 di seluruh dunia, menyebabkan pandemi Covid-19 menyebar dengan sangat cepat.

Meski sudah hampir dua tahun, para ilmuwan masih terus mempelajari berbagai hal terkait virus corona penyebab Covid-19, termasuk soal antibodi.

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Joelle Pelletier dan Jean-François Masson, yang mana keduanya adalah profesor di Departemen Kimia Université de Montréal, ingin mengetahui apakah infeksi alami atau vaksinasi menyebabkan dihasilkannya antibodi yang lebih protektif.

Baca juga: Kasus Covid-19 Global Mendekati 250 Juta Saat Gelombang Delta Mereda

Dalam penelitian itu, mereka mengamati bahwa orang-orang yang menerima vaksin Pfizer BioNTech atau AstraZeneca memiliki tingkat antibodi yang secara signifikan lebih tinggi daripada orang yang terinfeksi.

Antibodi ini juga efektif melawan varian Delta, yang tidak ada di Quebec saat sampel dikumpulkan pada tahun 2020.

Masson, seorang spesialis instrumen biomedis, dan Pelletier, seorang ahli kimia protein, tertarik pada kelompok yang selama ini kurang dipelajari, yakni orang-orang yang telah terinfeksi oleh SARS-CoV-2 tetapi tidak dirawat di rumah sakit akibat infeksi tersebut.

Mereka akhirnya menemukan 32 orang dewasa Kanada positif Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit.

Sebanyak 32 orang dewasa yang tidak dirawat di rumah sakit tersebut kemudian direkrut oleh Center hospitalier de l'Université Laval 14 hingga 21 hari setelah didiagnosis positif Covid-19 melalui pengujian PCR. Ini terjadi pada tahun 2020, sebelum varian Beta, Delta, dan Gamma muncul.

Melansir Medical Xpress, dari penelitian itu, Masson mengungkap, bahwa setiap orang yang telah terinfeksi Covid-19 menghasilkan antibodi, tetapi rupanya orang yang lebih tua menghasilkan lebih banyak daripada orang dewasa di bawah usia 50 tahun.

Reaksi mengejutkan terhadap varian Delta

"Hasil yang paling mengejutkan kami adalah antibodi yang diproduksi oleh individu berusia 50 tahun ke atas yang terinfeksi secara alami memberikan tingkat perlindungan yang lebih besar, daripada orang dewasa di bawah 50 tahun," kata Pelletier.

Ia menambahkan, hal ini ditentukan dengan mengukur kapasitas antibodi untuk menghambat interaksi protein lonjakan varian Delta dengan reseptor ACE-2 dalam sel manusia, yang menyebabkan manusia terinfeksi.

"Tapi, kami tidak mengamati fenomena yang sama dengan varian lain."

Ketika seseorang yang terinfeksi Covid-19 ringan divaksinasi, tingkat antibodi dalam darahnya berlipat ganda dibandingkan dengan orang yang telah terinfeksi virus corona tapi tidak divaksinasi. Antibodi mereka yang divaksinasi juga lebih mampu mencegah lonjakan protein atau interaksi spike-ACE-2.

Baca juga: Studi Terbaru Ungkap Efektivitas Vaksin Covid-19 Turun Drastis Setelah 6 Bulan

"Yang lebih menarik adalah, bahwa kami memiliki sampel dari individu yang berusia lebih muda dari 49 tahun, yang infeksinya tidak menghasilkan antibodi yang menghambat interaksi spike-ACE-2, tidak seperti vaksinasi,” kata Masson.

“Ini menunjukkan, bahwa vaksinasi meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta pada orang-orang yang sebelumnya telah terinfeksi oleh strain asli," tambahnya.

Kedua ilmuwan menekankan, penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk menentukan kombinasi terbaik untuk mempertahankan tingkat antibodi reaktif yang paling efektif terhadap semua varian virus Corona.

Studi ini dilakukan bekerja sama dengan Université Laval, Center hospitalier de l'Université Laval, Héma-Québec dan National Research Council of Canada.

Itu didanai oleh Canadian Institutes of Health Research, Dewan Riset Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknik Kanada, Program Tantangan Respons Pandemi Dewan Riset Nasional Kanada dan Yayasan Inovasi Kanada.

Studi ini telah diterbitkan pada 26 Oktober 2021 di Scientific Reports.

Baca juga: 60 Persen Orang Asia Selatan Punya Gen Unik yang Picu Risiko Fatal akibat Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com