Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Kekebalan Tubuh terhadap Covid-19 Hanya 10 Menit, Studi Jelaskan

Kompas.com - 16/11/2021, 08:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com - Alat tes pendeteksi kekebalan tubuh terhadap Covid-19 dikembangkan para peneliti di Singapura. Bahkan, tes kekebalan Covid-19 ini hanya membutuhkan waktu 10 menit.

Para peneliti dari Antimicrobial Resistance Interdisciplinary Research Group di Singapore-MIT Alliance for Research and Technology (SMART) dan kolaborator mereka, telah mengembangkan tes perawatan cepat untuk mendeteksi antibodi penetralisir SARS-CoV-2 (NAbs).

Dilansir dari Medical Xpress, Senin (15/11/2021), tes sederhana ini hanya membutuhkan setetes darah dari ujung jari, dan dapat dilakukan hanya dalam waktu 10 menit tanpa memerlukan pemeriksaan di laboratorium maupun personel yang terlatih khusus.

Saat ini, tidak ada tes NAbs yang serupa yang tersedia secara komersial di Singapura maupun di tempat lain.

Untuk membatasi dan mengendalikan penularan virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, banyak negara yang mulai melakukan langkah-langkah pengetatan untuk meminimalkan interaksi sosial dan mobilitas masyarakat lintas batas.

Kendati upaya tersebut mampu meningkatkan pengawasan dan mencegah penyebaran sampai pada batas tertentu, namun langkah-langkah ini memberi dampak signifikan pada ekonomi dan mata pencaharian, serta upaya menuju kehidupan normal dengan harapan tercapainya kekebalan komunal atau herd immunity.

Baca juga: Sekarang bisa Cek Kekebalan pada Virus Corona dengan Tes Antibodi Ini

 

Oleh sebab itu, para ahli menilai bahwa perlu mengevaluasi kekebalan komunal dan efektivitas vaksin Covid-19, serta penting menyaring populasi keberadaan NAbs SARS-CoV-2 pada skala lebih besar, salah satunya melalui tes kekebalan tubuh yang cepat ini.

Manfaat tes cepat kekebalan Covid-19

Para peneliti mengatakan bahwa NAbs sebagai bagian dari respons imun alami tubuh, dihasilkan oleh paparan virus atau vaksin.

Agar efektif mencegah paparan virus, maka NAbs atau kekebalan tersebut harus dihasulkan dalam jumlah yang cukup.

Jumlah kekebalan NAbs yang ada pada individu menunjukkan jika mereka memiliki kekebalan protektif terhadap virus dan kemungkinan mereka mengalami sakit yang parah saat mereka terinfeksi.

Tes kekebalan NAbs ini dapat menentukan apakah seseorang yang telah divaksinasi lengkap memerlukan suntikan vaksin booster untuk perlindungan tambahan terhadap virus SARS-CoV-2.

Kendati tes diagnostik Covid-19 tersedia, deteksi atau tes kekebalan tubuh, NAbs SARS-CoV-2 umumnya masih dilakukan di rumah sakit dan laboratorium diagnostik khusus.

Baca juga: Sistem Kekebalan Tubuh Dapat Mengingat Virus Corona Selama 6 Bulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com