Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resonansi Suara dan 3 Jenis Tempat Memantulkan Bunyi

Kompas.com - 09/02/2022, 13:32 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Kamu suka bernyanyi? Pernahkah kamu merasakan ada getaran berbeda di dalam kepala atau hidung saat kamu mencapai nada-nada tertentu? Ternyata getaran itu ada penjelasan ilmiahnya.

Resonansi suara

Resonansi adalah proses menggemakan suara. Resonansi terjadi ketika suara menggetarkan objek lainnya dengan frekuensi yang sama.

Resonansi hanya bisa terjadi jika objek yang bergetar pertama kali bisa terbuka dan memiliki area terbuka. Itulah sebabnya suara manusia bisa beresonansi karena pita suara sebagai objek pertama yang terbuka bisa terbuka dan terdapat ruang terbuka. Ruang terbuka inilah yang akan membedakan jenis-jenis resonansi suara.

Jenis resonansi suara

Proses menggemakan suara atau tempat memantulkan sumber bunyi ada tiga jenis, yaitu resonansi dada, resonansi hidung, dan resonansi kepala.

1. Resonansi dada

Resonansi dada adalah proses memantulkan bunyi dengan nada yang rendah. Dada mungkin terasa bergetar, namun tidak menambah suara.

2. Resonansi hidung

Resonansi hidung adalah tempat penyanyi memantulkan sebagian besar suara. Hal ini disebabkan karena suara yang dihasilkan dari hidung sangat jelas dan volumenya keras. Namun, ini tidak digunakan ketika berbicara karena suara yang dihasilkan lebih basah sehingga terdengar lebih halus.

Baca juga: Studi Ungkap Lumba-lumba Ubah Volume Suara untuk Berkomunikasi

3. Resonansi kepala

Resonansi kepala adalah jenis resonansi yang ketiga. Kepala sering digunakan ketika bernyanyi nada-nada tinggi karena hasil suara yang dihasilkan tinggi namun tetap halus. Walaupun getaran terasa di kepala, kepala hanya berfungsi sebagai tempat resonansi. Suara tetap keluar melalui pita suara.

Apa bisa resonansi melalui sinus?

Sinus memang merupakan ruang, namun tidak bisa dijadikan ruang resonansi karena tidak ada bukaan baik menuju maupun sebagai tempat keluarnya getaran. Jika sinus terasa bergetar, bukan karena suara beresonansi ke sinus, melainkan karena resonansi sangat kuat dan terasa hingga ke sinus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com