Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Mikroplastik di Situs Arkeologi, Ilmuwan Beri Peringatan

Kompas.com - 14/04/2024, 14:00 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil, berukuran kurang dari 5 mm. Keberadaan mikroplastik yang mencemari lingkungan beberapa tahun terakhir menjadi perhatian dan sumber kekhawatiran masyarakat.

Apalagi, mikroplastik dipercaya telah menjamah hampir seluruh tempat di permukaan Bumi.

Bahkan, peneliti telah menemukan setidaknya 16 jenis mikroplastik yang menyusup ke situs arkeologi abad ke-2 di York, Inggris, hingga kedalaman 7 meter.

Baca juga: Mikroplastik Ditemukan di Plasenta Manusia, Apa Efeknya?

Mikroplastik dan situs arkeolog

“Kehadiran mikroplastik dapat dan akan mengubah kimia tanah, berpotensi memasukkan unsur-unsur yang menyebabkan sisa-sisa organik membusuk,” jelas arkeolog David Jennings dari York Archaeology.

“Jika itu masalahnya, melestarikan arkeologi di tempat itu mungkin tidak lagi tepat,” tegasnya.

Hal ini merupakan kekhawatiran besar bagi arkeologi karena melindungi penemuan di lokasi aslinya telah menjadi standar global selama beberapa generasi.

Studi percontohan ini menguji sampel yang dikumpulkan dari penggalian Wellington Row pada tahun 1988 dan 1989 dan membandingkannya dengan tanah yang baru diambil dari kedalaman yang setara di lokasi terdekat.

Ahli ekotoksikologi Universitas Hull Jeanette Rotchell dan rekannya kecewa karena kedua kelompok sampel mengandung pecahan plastik, berukuran antara 1 mikrometer dan 5 milimeter.

Mikroplastik dapat mencemari situs bersejarah dan menimbulkan beberapa dampak negatif, antara lain:

1. Kerusakan fisik pada situs

Mikroplastik yang terakumulasi di tanah sekitar situs bersejarah dapat merusak struktur bangunan dan artefak. Mikroplastik yang terbawa air dapat mengikis permukaan batu dan material lainnya.

Baca juga: Studi Sebut Seliter Air Minum Kemasan Mengandung 240.000 Mikroplastik

2. Kontaminasi pada sampel arkeologi

Mikroplastik dapat menempel pada sampel arkeologi dan mengganggu analisis ilmiah. Mikroplastik yang tertelan oleh organisme yang hidup di situs bersejarah dapat mencemari sampel DNA dan protein.

3. Gangguan pada interpretasi sejarah

Keberadaan mikroplastik di situs bersejarah dapat mempersulit para arkeolog untuk memahami sejarah dan budaya masa lampau. Mikroplastik dapat memberikan informasi yang salah tentang aktivitas manusia di masa lampau.

4. Dampak pada nilai estetika

Mikroplastik yang berserakan di situs bersejarah dapat merusak pemandangan dan nilai estetika situs. Keberadaan mikroplastik dapat mengganggu pengalaman pengunjung situs bersejarah.

Upaya untuk mengurangi dampak mikroplastik

Untuk mengurangi dampak mikroplastik terhadap situs arkeologi perlu upaya seperti, melakukan pembersihan situs bersejarah secara berkala untuk menghilangkan mikroplastik dan mengembangkan metode penggalian dan analisis arkeologi yang dapat meminimalkan kontaminasi mikroplastik.

Baca juga: Makin Mengkhawatirkan, Kini Mikroplastik Ditemukan di Awan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com