Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ular Derik Dapat Menipu Manusia dengan Suara Ekor, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 08/01/2022, 20:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Ular derik merupakan spesies ular yang memiliki kemampuan mengeluarkan suara dari ekornya.

Ini bukannya tanpa tujuan, ular derik membunyikan ekornya untuk memperingatkan musuh.

Saat terancam, ular derik dengan cepat menggoyangkan ujung ekornya seperti alat musik biologis, menggetarkan bagian-bagian keratin berongga yang saling mengunci.

Keunikan ekor ular derik

Dilansir dari National Geographic, sebuah studi baru yang diterbitkan di jurnal Current Biology mengatakan, bunyi ekor ular derik merupakan bentuk komunikasi yang kompleks.

Dengan menganalisis getaran peringatan dari ular derik diamondback (Crotalus atrox), para ilmuwan mengetahui bahwa ular tersebut berderak pada frekuensi yang lebih rendah hingga 40 hertz atau lebih lambat ketika ancaman berada di jarak yang jauh.

Baca juga: Apa Hewan Terbesar yang Bisa Ditelan Ular?

Tetapi, ketika ancaman semakin dekat, jarak dapat berbeda-beda bergantung pada masing-masing ular, ular derik akan berganti ke sinyal peringatan frekuensi tinggi yang lebih cepat antara 60 dan 100 hertz.

Ketika peneliti meminta subjek untuk mendengarkan dan memperkirakan seberapa jauh ular derik di padang rumput realitas virtual, mereka menebak dengan cukup akurat saat derik lebih lambat atau frekuensinya lebih rendah. 

Namun, ketika kerincingan menjadi lebih cepat, manusia tertipu dan berpikir bahwa ular itu lebih dekat daripada yang sebenarnya.

Ketika ular berbisa menggoyangkan ekornya perlahan, telinga manusia dapat merasakan setiap deriknya. 

Terlebih lagi, melalui kekhasan persepsi, kerincingan frekuensi tinggi terdengar lebih keras bagi manusia meskipun pada dasarnya amplitudo atau kenyaringannya sama.

Baca juga: Kenapa Ular Kobra Memiliki Tudung di Kepalanya?

"Mungkin itu fungsi lain dari derik, yakni untuk membingungkan predator," kata Bree Putman, ahli herpetologi di California State University, San Bernardino.

Bahasa rahasia ekor ular derik

Sementara manusia baru mengetahui seluk-beluk komunikasi ular derik, spesies lain telah mendengarkan derik ular lebih dulu.

Misalnya, tupai tanah dapat menggunakan frekuensi derik ular untuk mengetahui seberapa berbahaya ular tersebut.

Ini bekerja karena ular adalah hewan eksoterm atau berdarah dingin. 

Kinerja ular bergantung pada seberapa hangat tubuhnya. Jadi, ular yang lebih hangat adalah ular yang lebih berbahaya dan mereka berderak lebih cepat.

Baca juga: Alasan Ular Ganti Kulit Tak Hanya untuk Hilangkan Parasit, Apa Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com