Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkuak, Manusia Purba Bikin Lukisan di Gua Sambil Berhalusinasi

Kompas.com - 16/04/2021, 19:03 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Sebuah studi mengungkapkan kalau orang-orang di zaman batu, manusia purba, membuat lukisan gua sambil berhalusinasi.

Orang-orang purba ini, menurut sebuah studi baru sengaja berkelana ke gua-gua yang kurang oksigen untuk mendapatkan pengalaman tersebut.

Seperti dikutip dari Live Science, Jumat (16/4/2021) peneliti menemukan serangkaian gua berasal dari 40.000 hingga 14.000 tahun yang dihias berbagai lukisan gua.

Gua-gua tersebut sebagian besar ditemukan di Spanyol dan Prancis. Menariknya, lukisan-lukisan yang ada di gua tersebut hanya dapat diakses melalui lorong-lorong sempit.

Lukisan gua juga digambar dengan menggunakan warna hitam dan merah. Kebanyakan berupa bentuk hewan, cetakan tangan, dan tanda abstrak geometris.

Baca juga: Lukisan Goa Tertua Sulawesi, Ungkap Migrasi Manusia Purba di Indonesia

 

 

Hal tersebut pun melahirkan pertanyaan, mengapa manusia purba harus bersusah payah berjalan melalui lorong gua yang sempit untuk membuat karya seni lukisan itu.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sekelompok peneliti dari Universitas Tel Aviv, Israel, melakukan penelitian yang fokus mempelajari karakteristik gua yang dalam dan sempit serta membutuhan cahaya buatan saat memasukinya dan memiliki tingkat oksigen yang rendah.

Peneliti kemudian menjalankan simulasi komputer dengan panjang lorong berbeda yang mengarah ke area yang sedikit lebih besar di mana lukisan dapat ditemukan.

Peneliti lantas menganalisis perubahan konsentrasi oksigen jika seseorang berdiri di bagian gua yang berbeda sambil membawa obor.

Baca juga: Peneliti Pelajari Kotoran Manusia Purba Neanderthal, Untuk Apa?

 

 

Api yang berasal dari obor adalah salah satu faktor yang menguras oksigen di dalam gua.

Tim peneliti menemukan bahwa konsentrasi oksigen bergantung pada ketinggian lorong. Dengan lorong yang lebih pendek akan memiliki lebih sedikit oksigen pula.

Pada sebagian besar simulasi, konsentrasi oksigen turun dari tingkat atmosfer alami 21persen menjadi 18 persen setelah berada di dalam gua hanya sekitar 15 menit.

Tingkat oksigen yang rendah dapat menyebabkan hipoksia dalam tubuh, suatu kondisi yang dapat menyebabkan sakit kepala, sesak napas, kebingungan, dan kegelisahan. Kondisi ini yang diduga dialami manusia purba saat membuat lukisan di dalam gua.

Baca juga: Makam Anak dan Jejak Perjalanan Manusia Purba di Pulau Alor

 

 

Akan tetapi menurut penelitian tersebut, hipoksia juga meningkatkan hormon dopamin di otak, yang terkadang dapat menyebabkan halusinasi dan pengalaman keluar tubuh.

Padahal untuk gua dengan langit-langit rendah, konsentrasi oksigen turun hingga 11 persen yang akan menyebkan gejala hipoksia yang lebih parah.

Hal tersebut membuat peneliti berhipotesis bahwa manusia purba merangkak ke dalam gua yang gelap dan dalam itu untuk mendapatkan pengalaman tersebut.

"Kami berpendapat bahwa memasuki gua yang dalam dan gelap ini adalah pilihan yang disengaja, dimotivasi oleh pemahaman tentang sifat transformatif dari ruang bawah tanah yang kekurangan oksigen," tulis peneliti dalam studi mereka.

Gua memang memiliki makna khusus bagi peradaban kuno ini. Gua dianggap sebagai portal yang mengubungan ke dunia bawah.

Baca juga: Manusia Purba Buat Lingkaran dari Tulang Mammoth, Apa Fungsinya?

 

 

Penemuan tersebut pun menurut Yafit Kedar, kandidat doktoral di Departemen Arkeologi dan Budaya Timur Dekat di Universitas Tel Aviv, Israel menunjukkan bahwa orang-orang kuno mencari kondisi kesadaran yang berubah dan menciptakan lukisan gua sebagai cara untuk mempertahankan hubungan mereka dengan entitas dunia bawah.

Selain itu peneliti menambahkan jika turunnya tingkat oksigen pun bisa dipengaruhi oleh hal-hal lain. Hal tersebut mengingat peneliti hanya melakukan simulasi efek terhadap oksigen di dalam gua.

Tetapi parameter lain seperti respirasi manusia atau reaksi kimia alami yang terjadi di gua bisa saja dapat menurunkan konsentrasi oksigen jauh lebih rendah.

Temuan terkait lukisan gua manusia purba dibuat saat berhalusinasi ini telah dipublikasikan pada 31 Maret di The Journal of Archaeology, Consciousness and Culture.

Baca juga: Jejak Kaki Berusia 120.000 Tahun, Ungkap Rute Migrasi Manusia Purba dari Afrika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com