Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadi Anak Tunggal Ternyata Memengaruhi Perkembangan Otak

Kompas.com - 25/05/2024, 08:00 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjadi anak tunggal sering kali dikaitkan dengan berbagai stereotip, mulai dari dimanjakan hingga merasa kesepian.

Namun, di balik pandangan tersebut, ada aspek yang lebih mendalam dan ilmiah: bagaimana status sebagai anak tunggal memengaruhi perkembangan otak.

Baca juga: Anak Pertama Lebih Berisiko Hipertensi dan Obesitas?

Dikutip dari IFL Science, studi yang dilakukan di Tiongkok mengungkap bahwa tumbuh tanpa saudara kandung dapat menyebabkan struktur otak yang berbeda dibandingkan mereka yang memiliki saudara kandung.

Penelitian ini menemukan bahwa anak tunggal cenderung lebih kreatif, tetapi kurang bersosialisasi.

Masuk akal jika mereka yang tidak mempunyai saudara kandung tidak perlu berbagi perhatian dengan orang tua, sehingga kemungkinan besar mendapatkan lebih banyak dorongan, namun kehilangan pengalaman awal dalam berbagi atau berkompetisi.

Kebijakan satu anak yang diterapkan di Tiongkok dari tahun 1979 hingga 2015 sebagai upaya pengendalian populasi, mengakibatkan peningkatan besar jumlah anak tunggal.

Para peneliti mempelajari 250 mahasiswa, sekitar setengahnya adalah anak tunggal. Mereka memindai otak peserta sambil menguji kepribadian, kreativitas, dan kecerdasan mereka menggunakan metode yang sudah ada.

Menguatkan temuan sebelumnya, tes tersebut menunjukkan bahwa anak tunggal memiliki kinerja yang lebih baik dalam hal kreativitas dibandingkan dengan mereka yang memiliki saudara kandung, namun secara konsisten mendapat nilai lebih rendah dalam ciri-ciri kepribadian yang menyenangkan.

Pemindaian menunjukkan bahwa bagian otak yang terkait dengan perkembangan keduanya memang berbeda secara struktural.

Baca juga: Melatih Anak Tunggal agar Mudah Bergaul dan Mau Berbagi

Para peneliti menyatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga yang berbeda memang mempengaruhi perkembangan struktural otak anak-anak, dan pola asuh yang kita terima membentuk kita secara neurologis.

Peneliti berpendapat orang tua dapat menumbuhkan kreativitas yang lebih besar pada anak tunggal dengan mencurahkan lebih banyak waktu dan perhatian serta mungkin memberikan ekspektasi yang lebih tinggi kepada mereka, dikutip dari Science Alert

Di sisi lain, rendahnya tingkat keramahan pada anak tunggal bisa jadi disebabkan oleh perhatian yang berlebihan dari anggota keluarga, kurangnya paparan terhadap kelompok sosial eksternal, dan lebih banyak fokus pada aktivitas menyendiri saat tumbuh dewasa.

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com