Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Beberapa Anak Bisa Mulai Berbicara Lebih Cepat?

Kompas.com - 20/05/2024, 08:00 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Empat tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa penting dalam perkembangan bahasa mereka.

Pada usia ini, sebagian besar anak-anak sudah mulai mengucapkan kata-kata pertama mereka dan secara bertahap mengembangkan frasa dan kalimat. Namun, fenomena ini tidak terjadi seragam pada setiap anak.

Baca juga: Sains Jelaskan Penyebab Orang Punya Aksen Saat Bicara

Mengapa beberapa anak bisa mulai berbicara lebih cepat daripada anak yang lainnya?

Dikutip dari Science Alert, penelitian terbaru yang dilakukan oleh psikolog Elika Bergelson dari Universitas Harvard menyoroti pentingnya peran percakapan orang dewasa dalam perkembangan bahasa anak-anak.

Dalam studi observasionalnya yang melibatkan 1.001 anak di bawah usia empat tahun, Bergelson dan timnya menemukan hasil yang mengejutkan.

Mereka tidak menemukan hubungan antara berapa banyak anak bersuara sepanjang hari dengan jenis kelamin, status sosial ekonomi, atau tingkat keterpaparan mereka pada berbagai bahasa.

Sebaliknya, penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang paling banyak mengoceh adalah mereka yang cenderung lebih banyak mendengarkan pembicaraan orang dewasa seiring dengan usia dan faktor klinis seperti prematuritas atau disleksia.

Skenario terakhir menunjukkan bahwa meningkatkan jumlah percakapan orang dewasa di sekitar anak-anak mungkin bermanfaat bagi perkembangan bahasa mereka.

Penelitian yang dilakukan oleh Bergelson melibatkan 12 negara dan 43 bahasa, serta mencakup wilayah regional dan perkotaan.

Pengumpulan audio untuk penelitian ini dilakukan melalui perekam yang dapat dipakai, ditempatkan pada anak-anak dari berbagai tahap perkembangan dan kemampuan, mulai dari usia dua bulan hingga empat tahun.

Baca juga: Anak Terlambat Bicara, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan menerapkan pembelajaran mesin untuk menyaring lebih dari 40.000 jam rekaman, Bergelson dan timnya menguji berbagai faktor yang mungkin memengaruhi seberapa sering dan seberapa dini seorang anak mengoceh atau mengucapkan suku kata, kata, atau kalimat.

Pada akhirnya, tim tidak menemukan hubungan yang meyakinkan antara jumlah vokalisasi anak dalam satu hari dengan jenis kelamin atau status sosial ekonomi mereka (yang ditentukan oleh tingkat pendidikan ibu mereka).

Sebaliknya, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak di bawah usia empat tahun menghasilkan sekitar 66 vokalisasi lebih banyak per jam seiring dengan perkembangannya setiap tahun.

Hal ini memang wajar, karena usia berkaitan erat dengan perkembangan kognitif, namun ada faktor lain yang juga menunjukkan efek yang sangat kuat: anak-anak yang lebih banyak mendengar orang dewasa berbicara, cenderung lebih banyak berbicara.

Untuk memahami pentingnya efek tersebut, anak-anak dalam penelitian ini yang menunjukkan perkembangan bahasa non-normatif, seperti disleksia, menghasilkan 20 vokalisasi lebih sedikit per jam dibandingkan teman sebayanya.

Baca juga: Apakah Konsumsi Ibu Hamil Berpengaruh terhadap Tantrum pada Anak?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com