Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Startup Ini Ingin Menambang Asteroid, Bagaimana Langkahnya?

Kompas.com - 20/05/2024, 06:36 WIB
Annisa Fakhira Mulya Wahyudi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber AstroForge

KOMPAS.com - Misi penjelajahan antariksa masih terus berlanjut. Baik perusahaan swasta maupun instansi pemerintah berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam bidang aeronautika ini. 

Baru-baru ini, sebuah perusahaan start up AstroForge mengupayakan penambangan asteroid sebagai misi mereka.

Baca juga: NASA Hancurkan Asteroid, Puing-puingnya Berisiko Menghantam Mars

Misi penambangan asteroid

Pada tahun 2022, Matt Gialich dan Jose Acain, yang memiliki pengalaman hampir satu dekade di SpaceX dan NASA, mendirikan AstroForge. 

Gialich, yang kecintaan masa kecilnya terhadap luar angkasa membawanya ke bidang teknik dan bekerja di perusahaan peluncuran satelit Virgin Orbit, yang sekarang telah bangkrut.

Ia mulai bertanya-tanya bagaimana cara mengekstraksi logam di asteroid. Para ilmuwan yakin bongkahan puing-puing angkasa ini, yang merupakan produk sampingan dari lahirnya tata surya 4,5 miliar tahun lalu, kaya akan logam yang pasokannya terbatas di Bumi.

Jika semuanya berjalan lancar, tujuan akhir perusahaan adalah membawa kembali sekitar 1.000 kilogram PGM per misi, muatan yang bernilai sekitar 70 juta dolar Amerika, tergantung pada logam dan harganya pada saat itu.

AstroForge telah mengumpulkan dana awal sebesar 13 juta dolar AS dan mengatakan misi keduanya akan menelan biaya kurang dari 10 juta dolar AS.

Langkah misi penambangan asteroid

Singkatnya, AstroForge mencoba mengirim kilang kecil ke luar angkasa yang dapat mengekstraksi mineral dari asteroid, kemudian membawa logam berharga tersebut kembali ke Bumi, meninggalkan sisanya, dikutip dari laman resmi AstroForge.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Lebih dari 1.000 Asteroid Baru

Perusahaan ini menargetkan asteroid tipe M, atau logam, untuk logam golongan platinum (PGM), yang digunakan dalam segala hal mulai dari perhiasan hingga konverter katalitik yang menyaring knalpot mobil hingga obat pelawan kanker.

PGM seperti platinum dan iridium juga merupakan bahan mentah penting bagi munculnya teknologi energi ramah lingkungan.

Misalnya produksi hidrogen ramah lingkungan, diperkirakan membutuhkan mineral tersebut dalam jumlah yang besar. Namun persediaan di bumi terbatas dan terkonsentrasi secara geografis.

April lalu, AstroForge meluncurkan misi perdananya yang disebut Brokkr-1, mengirimkan satelit mini yang dilengkapi sistem kilang seukuran dua potong roti ke luar angkasa. 

Sayangnya, hal ini belum berjalan sesuai rencana, dan demonstrasi kilang belum terlaksana. Namun Gialich mengatakan perusahaannya belajar banyak, seperti bagaimana kinerja peralatan dan apakah mesin tersebut dapat bertahan dari ledakan serta mengirim sinyal kembali dari luar angkasa.

Kilang tersebut telah diuji di darat dalam kondisi seperti luar angkasa, katanya.

Hal ini menjadikan AstroForge satu-satunya perusahaan yang memiliki kilang yang dapat mengubah mineral asteroid tipe M menjadi PGM di luar angkasa, tambahnya.

Tahun ini, pesawat ruang angkasa AstroForge akan menumpang misi perusahaan eksplorasi ruang angkasa AS, Intuitive Machines, ke Bulan.

Baca juga: Asteroid Apophis: Akankah Menabrak Bumi?

Namun AstroForge akan melompati kapal dan menggunakan sistem propulsinya sendiri untuk terbang melewati asteroid yang dianggap penuh dengan mineral logam untuk memeriksa komposisinya dan mengambil gambar.

Jika misi ini berhasil, AstroForge akan menjadi perusahaan komersial pertama yang menjelajah luar angkasa, katanya. Ini juga bisa memberikan gambar resolusi tinggi pertama dari asteroid metalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com